Nuansapos.com,Morowali – Setelah terbang dari bandara mutiara palu,kami rombongan tiba di bandara morowali,penerbangan yang hampir memakan waktu satu jam.Mengunakan pesawat Lion Air,langsung disambut oleh panitia dari PT IMIP.Mengunakan Bus Imip kami langsung menuju kawasan industri tersebut,namun sebelumnya sang ketua panitia Arie,menyodorkan menu untuk makan siang. Mampir disebuah kedai yang cukuplah untuk ukuran kabupaten morowali dibungku,kami pun menyantap dengan lahap karena waktu sudah menunjukan pukul 13.45 wita hampir jam dua dan perut mulai keroncongan.
Usai santap rombongan melaju lagi,dalam bus semua rombongan bercanda dengan beragam pikiran bagaimana bentuk dari pertambangan IMIP ini? Apakah kita akan masuk pada jantung dan paru-parunya IMIP atau hanya pemaparan atau hanya mutar-mutar dengan bus saja atau jenis kendaraan lain. Berbagai pikiran berkecamuk dalam tiap-tiap kepala rombongan.Akhirnya bus kami memasuki Desa Futufia, Kecamatan Bahudopi Kabupaten Morowali,Sulawesi Tengah.tempat PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).Terlihat aktivitas di desa ini lebih semarak dan bergeliat karena karyawan mulai melakukan pergantian shift terlihat dari hilir mudiknya kendaraan roda dua dengan seragam khas dan helm Kuning.Namun saya miris melihat kondisi desa tersebut yang agak kumuh jalanya penuh becek,kiri kanan sampah bertumpukan,rumah-rumah yang tak beraturan.
sampah dengan manusia menyatu,seolah-olah Desa ini tidak punya pemerintahan,saya bertanya-tanya kemanakah Bupati,Camat dan Kades atau Lurahnya?.Apakah mereka hanya makan Gaji Buta,entahlah,sementara di depan mata terlihat sebuah bangunan-bangunan raksasa,yang mengambarkan satu industri yang megah,sangat kontras dgn kondisi desa Futufia,yang bertepatan dibawah kaki gunung tempat IMIP beraktivitas.
Ibu Soraya penduduk Desa Futufia,kepada nuansapos.com mengatakan.”Sebelum ada Pertambangan IMIP, desa ini bersih walau belum seramai sekarang,namun setelah ada pertambangan ini,nda di urus kotor sekali jii.bapak liat saja dimana2 sampah,sementara kita di minta retribusi sampah sama aparat desa,tapi sampah sampe di lorong2 mana tidak ada larangan orang membuang sampah,betul2 pemerintah ini hanha makan gaji buta,taunya mereka duit2 saja.pada hal kalau di pikir2 saya ini orang bodoh,tapi tau jii kalau pajak di bayar perusahaan tambang itu besar,Bupatinya diam2 saja di kursi empuk ber Ac”.Papar ibu Soraya dengan nada Geram dan berharap agar ada gerakan dari Pj Bupati yang baru di tunjuk Gubernur.
Atau Gubernur Rusdy salah Menunjuk PJ bupati yang taunya duduk di kursi empuk,makan uang rakyat tanpa mau kerja.Sehingga Bawahanya pada ikut-ikutan makan gaji Buta. Padahal asset terpenting Bangsa indonesia adalah PT IMIP yang memperkerjakan banyak bangsa luar,serta tamu-tamu luar negeri yang berkunjung ke PT IMIP,baik itu sebagai tamu bisnis maupun kunjungan resmi.
Karena morowali, Sulawesi Tengah adalah penghasil NIKEl terbesar di Dunia.Hal ini harusnya menjadi perhatian khusus Bupati.Banyak masyarakat meminta gubernur segera meninjau kembali keberadaan PJ BUPATI MOROWALI.Akhirnya kami tibalah di gerbang tambang Imip,segala kekaguman meledak langsung di mata kami. Semua berguman Luar Biasa.
Kami di sambut langsung dengan kawan saya yang sudah menjadi Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Mas Dedy Kurniawan.Selamat datang Om bayu ucap ramah di bibirnya,yang belum berubah masih tetap Gemoy dan item manis heheh. Kamipun di berikan peralatan pelindung diri berupa,helm,rompi dan sepatu.
Pada intinya dalam kunjungan langsung ke pabrik inti pemurnian biji nikel yang dilebur menjadi,STAINLESS STEEL HOT ROLLED COIL,STAINLESS STEEL SLAB,STAINLESS STEEL COLD ROLLED COIL,STEEL WIRE ROD,UNALLOYED ALUMINIUM INGOTS,METALLURGIGAL COKE,MIXED HYDROXIDE PRECIPITATE DAN EV BATTERY.
Produk-produk ini merupakan kebutuhan dunia saat ini. Dengan karyawan yang hampir seratus ribu orang yang di pekerjakan Imip saat ini,dengan lahan yang terpakai 4000 hektar serta di tambah sebagian kecil karyawan asal China,yang tujuannya mentransformasi alih tekhnologi kepada SDM lokal,maka PT IMIP patut menjadi kawasan Industri kebangaan Indonesia,ujar Dedy Kurniawan.Ratusan Triliun di glontorkan IMIP untuk membayar ke kas Negara,serta sampai saat ini CSR yang di berikan perusahaan sudah Rp. 170 milyar,dengan membangun berbagai kegiatanya berupa Sekolah,kampus dan rumah sakit yang semuanya Free alias Gratis buat masyarakat ucap Irsan Widjaja Direktur Oprasional PT IMIP.
Berbagai Hal di lakukan IMIP untuk kepentingan Rakyat Bukan Hanya mengejar Keuntungan Semata Tapi ikut serta memberikan kontribusi nyata,baik dari sisi Kebutuhan rohani,dengan membangun 5 mesjid besar dan 50 mesjid kecil serta sarana ibadah Gereja,bagi karyawan-karyawannya yang 100 ribu dari 40 perusahaan tergabung di Industri Hilir ini,ucap Joko Suprapto.
Lebih jauh Joko mengatakan rumah-rumah ibadah tersebut di gunakan juga untuk kegiatan2 keagamaan dan sosial,kami berupaya memberikan yg terbaik bagi karyawan dan masyarakat di sekelilingnya.tambah Joko.
Setelah melakukan kunjungan ini langsung ke jantung dan paru-parunya PT IMIP,kami baru menyadari bahwa IMIP,bukan TAMBANG,Tapi Kawasan Terpadu Hili dan Hulur industri,betul-betul murni industri.mereka membeli bahan tambang dari penambang-penambang yang di seputaran morowali dan luar Morowali. Di daur dan menjadi barang jadi. Inilah yg di maksud oleh bapak Presiden Jokowidodo sebagai hilirisasi industri pertambangan yang menghasilkan pendapatan besar bagi bangsa Indonesia. Karena kalau bahan mentah di kirim ke LN murah jatuhnya.
Terobosan luar biasa bagi bangsa kita ini,dan sudah sesuai dengan harapan masyarakat dan uu 45,bahwa segala kekayaan yang terkandung di dalam bumi Indonesia di pergunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat.Ujar Dr.Emilia Bassar Direktur Communication IMIP. Dalam agenda dgn awak media yang terdiri dari berbagai Owner,Pemred,kepala RRI ,TVRI Dan Antara ini,Forum Grup Discusion dengan para pengambil kebijakan di PT IMIP.
Banyak hal di dapati dan di pahami oleh para pengambil kebijakan di media bahwa PT IMIP yang merupakan industri pengolahan,hasil kerja sama Bintang Delapan Group Indonesia dan Tsingshan Steel Group Dari China.PT IMIP berdiri sejak 03 oktober 2013,di tandai dengan penandatanganan MOU B to B,yang di saksikan oleh dua kepala negara SBY Dan XI Jinping,di jakarta,lalu kawasan ini diresmikan di tahun 2014 oleh Memperin Saleh Husin,Asal partai Hanura.Pajak yang di bayarkan oleh PT IMIp,sekitar Rp.10 Triliun,bukan angka yang sedikit.Semoga kita bisa menjadi bangsa yang maju dengan adanya industri-industri berskala besar seperti IMIP.
Sebagai bangsa beradap dan menjunjung moralitas,hendaknya para Oknum-oknum pemerintah daerah ikut serta menata dan memperbaiki pelayanan di daerah menjadi pusat industri tersebut jangan hanya melakukan tipu daya pada perusahaan agar mendapat Cuan,tau malulah,jangan yang di buat perusahaan malah di jadikan objek pemerasan,contoh di buat bagus jalan eh malah di denda,kan keterlaluan ulah oknum begini.Saya berpikir Ka Cudy sebagai Gubernur yg peduli pada Rakyat untuk segera menegur PJ Bupati Morowali agar jangan Tidur Aja.(BAM)