MOROWALI, Sulawesi Tengah- Setelah Bupati Morowali mengeluarkan keputusan menghentikan Aktivitas PT. Alaska Dwipa Perdana (ADP) baru-baru ini, maka dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Morowali telah melakukan proses teguran yang bermuara pada pembekuan segala aktivitas perusahaan tersebut.
Tindakan tegas ini dilakukan mengingat seringnya perusahaan tersebut melakukan pelanggaran lingkungan yang terkesan tidak patuh pada Amdal maupun regulasi yang mengatur tentang tata cara pertambangan yang benar.
“Terhadap pelanggaran lingkungan yang dilakukan ADP, Kita sudah layangkan surat teguran sesuai tahapan yang ada setelah Bupati Morowali baru-baru ini menghentikan Aktivitas pertambangan perusahaan tersebut,” terang Sekretaris DLHD Morowali Morowali Anwar Saimu saat diwawancara sejumlah Wartawan disela-sela kegiatan sosialisasi upaya rehabilitasi kerusakan lingkungan, Rabu (15/03/2023).
Dijelaskan Anwar Saimu, bahwa proses yang dilakukan saat ini akan menuju proses pembekuan izin ADP sesuai aturan yang berlaku, disebabkan berbagai pelanggaran lingkungan yang dilakukan sudah melebihi ambang batas toleransi.
Termasuk didalamnya banjir lumpur yang dua hari lalu terjadi di Desa Salonsa jaya, dari DLHD Morowali Bidang Penaatan telah turun melakukan cross cek ke lokasi ADP untuk mendapatkan data akurat sebagai bahan proses pembekuan aktivitas perusahaan tersebut.
“Tadi ini (Rabu, 15/03), sudah turun dari bidang Penaatan ke lokasi ADP cek itu lokasi yang kena dampak, nanti dari hasil itu kita buat kesimpulan yang muaranya makin memperjelas bahwa ADP harus di bekukan.
Dikatakan Anwar Saimu, mengenai lingkungan ini tidak boleh main-main tapi yang terkesan selama ini bahwa ADP tidak melihat hal ini secara serius untuk melakukan penataan lingkungan di area tambang.
Selain itu, Kata Anwar Saimu penyebab seringnya terjadi dampak lingkungan disebabkan tidak adanya pengelolaan lingkungan di lokasi area tambang ADP sehingga setiap pada musim hujan kerap terjadi luapan lumpur.
“Jadi, walaupun aktivitas ADP itu sudah dihentikan tapi pengelolaan lingkungan tetap kita tuntut harus dijalankan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT ADP Aswan ST yang dikonfirmasi via WhatsApp (WA) mengklaim bahwa penanganan lingkungan yang dilakukan selama ini sudah maksimal, bahkan katanya terkait lingkungan ADP yang sering jadi sorotan ulah oknum yang punya kepentingan selalu melapor.
“Bahwa penanganan kami sudah maksimal, sekalipun ada luapan air, airnya juga tidak berlumpur. yang melapor itu cuman oknum yang punya kepentingan lain pak,” balasnya.
Seperti apa kedepannya nasib pertambangan PT Alaska yang kini jadi sorotan publik, nantikan edisi berikutnya media ini akan melakukan investigasi dan pencarian bahan keterangan dari pihak-pihak terkait maupun pihak yang berwenang.
(PATAR JS)