Tragedi Berdarah di PT GNI Morowali, Puluhan Warga Negara RI Diproses

0
301
Ft : Internet

Morowali, Nuansapos.com – Kerusuhan yang terjadi di areal proyek peleburan nikel PT. GNI (Gunbuster Nickel Industri) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara pada 14 Januari 2023 menyebabkan matinya 2 orang warga Negara Indonesia (WNI).

Tragedi berdarah yang akhirnya menyeret 17 WNI sebagai tersangka yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut akhirnya sampai hari ini masih menjadi pertanyaan warga.


Banyak pihak mempertanyakan kenapa hanya warga Indonesia yang ditindak sementara pekerja asing asal China yang nota bene ikut terlibat langsung dalam pertikaian bahkan sampai merenggut dua nyawa warga Indonesia tidak di ciduk polisi?

Berkas perkara puluhan WNI itu sendiri saat ini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Cabang Kolonodale.

“Yang kami tangani yang sudah tahap 1 kasus 2LP kasus yang sudah ditetapkan Tsk. 2 Kasus LP sudah tahap 1 ke Kejaksaan 1 Lp sudah pengiriman spdp dan persiapa tahap 1 kejaksaan silahkan di cek. Ketiga LP dimaksud bukan LP TKA dan nTKI yang MD (meninggal dunia) ” sebut Kapolres Morowali Utara, AKBP Imam Wijaya kepada Nuansapos.com yang mengkonfirmasinya, Jumat (10-02-23).

Pihak Kejaksaan Cabang Kolonodale yang dikonfirmasi media ini membenarkan pelimpahan kasus tersebut.

“Iya sudah masuk tapi tidak ada yang menyangkut TKA,” jelas Kacabjari Kolonodale, Andreas Adji, Jumat, (10-02-23) menjawab media ini.

Penanganan kasus berdarah yang menyebabkan matinya dua warga Negara Indonesia di PT. GNI itu sendiri masih menjadi perhatian publik.

Banyak pihak yang mempertanyakan dan berharap ada keadilan dari penanganan hukum kasus tersebut.

“Jangan hanya orang Indonesia yang di proses tapi TKA yang terlibat hingga menyebabkan matinya orang Indonesia dalam kasus di GNI juga harus di proses,” tegas warga seragam.

Dari berbagai sumber yang dihimpun media ini, kronologi terjadinya kerusuhan di PT.GNI yang menyebabkan terjadinya bentrok antara buruh China dan pekerja Indonesia itu sendiri berawal dari demo menuntut persamaan hak dan upah yang sebagiannya tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan dan tidak dukung oleh pemerintah Kabupaten Morowali Utara.

Proses mediasi yang dilakukan oleh beberapa pihak termasuk pihak kepolisian untuk mempertemukan kedua belah pihak sempat dilakukan namun tidak berhasil karena pihak GNI tidak mengakui keberadaan serikat pekerja/serikat buruh di dalam PT GNI.

Inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya kericuhan yang menyebabkan TKI meninggal dunia.

Masih pada penelusuran dan sumber yang dapat dipercaya, penyerangan terhadap orang China yang bekerja di perusahaan itu terpaksa dilakukan karena ada reaksi dari pekerja saing yang berujung pada kematian pekerja Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here