LONDON, NP – Seorang pecandu judi yang dikenal dengan “pria India yang pemarah” menghadapi hukuman seumur hidup karena membunuh istrinya dengan kejam setelah kalah dalam sebuah taruhan. Jalal Uddin (47) memotong menyayat wajah, Asma Begum yang berusia 31 tahun di apartemen mereka di Canning Town, London, Inggris Koki restoran India itu memiliki kebiasaan berjudi dan istrinya mengatakan kepada polisi pada Oktober 2016 mereka sering berdebat soal keuangan. Bulan berikutnya, Begum menceritakan kepada petugas apartemen bahwa Uddin memukulnya karena dia menolak memberikan uang. Uddin, yang orang Bangladesh, membantah tetapi dihukum karena pembunuhan setelah juri berunding lebih dari tiga jam. Dia mengakui tuduhan pembunuhan dengan tingkat yang lebih rendah. Jaksa Danny Robinson QC mengatakan Uddin meninggalkan istrinya dengan sedikit uang untuk membayar tagihan, makan dan pakaian. “Korban mengatakan bahwa dia sering memberi [suaminya] uang untuk berjudi agar dia tidak dipukuli,” tambah Robinson. Mengutip Daily Mail, Jumat (19/7/2019), Uddin sering berjudi melalui rumah judi William Hill di London timur. Ia dikenal “Angry Indian” karena sering memukul mesin gim ketika kalah judi. Juri mendengar seorang karyawan pernah menyaksikannya menyia-nyiakan lebih dari 1.000 Pound sterling (Rp17 juta) dalam sehari. Sementara penyelidikan keuangan setelah kematian istrinya mengungkapkan bahwa pelaku tidak membayar pinjaman sebesar 16.000 pound sterling (Rp279 juta) yang diambil pada bulan September 2016. Sehari sebelum pembunuhan, Begum memberikan Uddin 200 Pound sterling (Rp3,4 juta) dari rekeningnya untuk membeli makanan dan pengeluaran keluarga. Setelah menarik uang tunai, Uddin langsung ke rumah judi. “Dia kembali ke rumah hari itu tanpa belanjaan dan uang,” kata Robinson. Begum kemudian bercerita kepada keponakannya tentang Uddin yang telah kehilangan uang 200 Pound sterling akibat berjudi dan memukuliny Hari berikutnya, saudara laki-laki Begum mendapat telepon dari saudara laki-laki Uddin di Bangladesh untuk memeriksa pasangan itu karena mereka berkelahi dan saling berteriak Keponakannya, yang juga khawatir pergi ke apartemen tempat dia menemukan Begum terbaring mati di lantai dapur. “Ada begitu banyak luka di wajahnya sehingga ahli patologi yang berpengalaman yang memeriksa tubuhnya tidak dapat menghitung [luka] korban,” kata Robinson. Ia mengatakan tangan korban terluka parah dan tangan kirinya hampir diamputasi di pergelangan tangan. “Dia dipotong, ditusuk, ditebas atau dipotong ditusuk pisau setidaknya 58 kali,” lanjut dia..(oke)