Morut NP – Tanah milik S. Mandalele di areal Sogigi yang di ambil sepihak oleh perusahaan nikel PT.Stardust Estate Investmen (PT.SEI) untuk pembangunan smelter di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara terpaksa dipalangi oleh pemiliknya.
Buyung sebagai perwakilan keluarga Mandalele mengatakan bahwa pemalangan itu memang sengaja dilakukan sebab lahan itu adalah milik keluarga mereka yang diperoleh sejak tahun 1985 dari tanah pertanian bekas Swapraja seluas 400.000 meter persegi atau sekira 40 Hektar are luasnya.
“Berdasarkan Registrasi Tanah Desa serta kepemilikan tanah S. Mandalele sudah memiliki kekuatan hukum yang di buktikan lewat Surat Keterangan Pengusaan Tanah (SKPT) Nomor 95/70/BNT/XII/2003 yang di tanda tangani kepala Desa dan Camat Petasia,” ungkap Buyung.
Pemalangan atas hak keperdataan milik S. Mandalele itu sendiri sudah berlangsung sejak Rabu (8/1) dua hari lalu dan masih berlanjut hingga Kamis (9/1).
“Palang ini tidak akan kami buka sebelum perusahaan membayar ganti rugi sesuai harga penawaran yang kami ajukan ke pihak perusahaan yakni 25.000 per meternya,” tegasnya
Dibagian terpisah, pihak perusahaan dalam hal ini PT.SEI mengatakan lahan yang dimaksudkan keluarga Mandalele itu sudah dibebaskan yang pelaksanaannya berlangsung lewat mediasi penjualan antara Coy sebagai Humas perusahaan dan Kepala Desa Bunta. Atas dasar itulah sehingga PT.SEI menganggap bahwa permasalahan pembebasan tanah itu sudah selesai dan berani melakukan pengambil material di areal tanah milik S.Mandalel tersebut.
Sementara pihak keluarga S.Mandalele atau ahli waris menepis anggapan tersebut menurutnya tanah itu belum pernah di jual kepada siapapun juga sehingg timbulah dugaan jika tanah seluas 25 Hekto Are itu sudah di gelapkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Tidak ada alasan lahan seluas kami 40 Hektar itu harus di bayar dulu oleh perusahaan baru kami akan buka palangnya dan kedua kepolisian harus mengungkap dan menangkap oknum-oknum yang sudah berani menjual lahan keluarga kami tersebut,” tegas Buyung dengan nada sedikit keras (NP05)