Gandeng Disperindag Sulteng, Kemenperin RI Gelar Bimtek dan Revitalisasi IKM Pasca Bencana

0
595
Pelatihan bagi para IKM yang diadakan oleh Kemenperin RI pasca bencana di Sulteng. (F-humpro)

PALU, NP – Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Richard Arnaldo Djanggola SE,MSA bersama Tim Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Gati Wibawaningsih secara resmi membuka Bimbingan Teknik dan Revitalisasi Industri Kecil Menengah (IKM) bertempat di salah satu hotel di Palu, Selasa (20/8/2019).
Dirjen Gati Wibawaningsih menyampaikan Ditjen IKMA berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru IKM dan revitalisasi sentra di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dalam rangka penyerapan tenaga kerja untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Tengah pasca gempa.
Menurutnya, upaya yang dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja dan produktivitas kreativitas dan inovasi yang merupakan rangkaian kegiatan revitalisasi industri kecil menengah pasca bencana di Sulawesi Tengah.
Selain bimbingan teknis Ditjen IKMA lanjut Gati Wibawaningsih juga memberikan bantuan start up capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
“Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian dengan segenap dinas yang membawahi sektor industri di Sulawesi Tengah dapat berakselerasi dalam peningkatan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi Sulawesi Tengah pasca bencana,” tuturnya.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, Richard Arnaldo Djanggola memgatakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan revitalisasi industri kecil dan menengah pasca bencana di Sulawesi Tengah yang di prakarsai oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan desain dan fasilitasi mesin / peralatan sentra IKM rotan, yang di laksanakan di Kota Palu, bimbingan teknis dan fasilitasi mesin / peralatan WUB IKM pakaian jadi / konveksi yang di laksanakan di Kota Palu dan di Kabupaten Sigi , bimbingan teknis dan fasilitasi mesin / peralatan WUB IKM perbengkelan roda dua, dan pengelasan, yang di laksanakan di Kota Palu, di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala; dan fasilitasi mesin / peralatan IKM reparasi AC, yang di laksanakan di Kota Palu;
“Sudah hampir setahun kita lewati bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala, dampak dari bencana tersebut, selain menelan korban jiwa juga merusak berbagai sarana prasana umum, bangunan, tempat tinggal termasuk tempat-tempat usaha baik berskala kecil, menengah maupun berskala besar, namun apa-pun cobaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, kita harus menerimanya dengan lapang-dada dan ikhlas, tapi kita tidak boleh berdiam, kita harus kuat dan harus bangkit kembali menjalani kehidupan ini,” ujar Arnaldo Djanggola.
Lebih lanjut dikatakannya, program kegiatan revitalisasi industri kecil dan menengah pasca bencana di Sulawesi Tengah yang di selenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementrian Perindustrian Republik Indonesia sangat tepat dan penting dalam menghidupakan kembali usaha-usaha kecil maupun menengah, atau membuka usaha baru bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, karena dunia kerja saat ini bukan hanya menjadi pegawai negeri, tetapi dunia kerja sangat luas dan yang pasti membutuhkan sumberdaya manusia yang ahli dan terampil serta mampu membuka lapangan pekerjaan.
Tuntutan keahlian yang terampil bagi seseorang tenaga kerja menurut gubernur sangat diperlukan, karena yang ada sekarang hanya bisa bekerja namun kualitas hasilnya belum memuaskan, sebagai contohnya, yaitu pada usaha pengelasan, dimana tukang las hanya bisa pengelas tapi hasilnya tidak memuaskan bagi konsumen, demikian juga dengan pekerjaan pada usaha-usaha lainnya.Oleh sebab itu, melalui kegiatan bimbingan dan pelatihan yang dilaksanakan, diharapkan bisa memberi perubahan dalam bekerja maupun dalam membuka usaha baru, agar pekerjaan atau usaha baru yang mereka lakukan nantinya, dapat memberi kualitas yang baik pada hasilnya, dengan sendirinya akan sejalan dengan pendapatan ekonominya menjadi lebih baik untuk dimasa sekarang hingga dimasa-masa mendatang.(NP)


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here