JAKARTA, NP – Perkembangan teknologi digital membuat sistem pembayaran kini juga mulai bergeser kearah digital. Banyak sekali perusahaan-perusahan yang mulai menyediakan aplikasi pembayaran lewat digital atau yang biasa disebut dompet digital. Di Indonesia sendiri saat ini sudah ada sekitar 4 perusaahan dompet digital. Mereka adalah LinkAja, Ovo, Gopay dan juga DANA, bahkan yang terbaru akan masuk Alipay dan juga dompet digital milik dari maskapai penerbangan AirAsia. Head of Coorporate Communication Gopay Winny Triswandhi mengatakan, pihaknya mengaku tidak khawatir meskipun mulai banyak bermunculan perusahaan dompet digital. Justru banyaknya aplikasi dompet digital ini membuat pihaknya bisa berpacu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Fintech “Karena memang di Indonesia sangat sangat bergantung pada uang tunai dan jujur kita senang banget banyak yang mau masuk dan sama sama mengedukasi masyarakat Indonesia untuk berpindah ke cashless,” ujarnya saat ditemui di Jakata, Selasa (16/7/2019). Lagi pula lanjut Winny, semakin banyaknya perusahaan dompet digital sangat bagus. Karena akan semakin banyak masyarakat yang teredukasi betapa pentingnya penggunaan pembayaran lewat digital ini “Makin banyak yang edukasi apalagi ke masyarakat yang belum tersentuh cashless atau bahkan belum mempunyai rekening bank itu sangat baik,” jelasnya Apalagi lanjutnya, mayoritas masyarakat Indonesia saat ini masih gemar bertransaksi menggunakan uang cash. Mereka yang menggunakan pembayaran non cash alias cashless diperkirakan di bawah 10% dari 250 juta penduduk Indonesia. “Tapi kalau kita liat pengguna cashless di Indonesia masih kurang dari 10% masih single digit. Jadi memang size ukuran yang belum tersentuh itu memang sangat banyak dan kita memang sangat terbuka untuk pemain lain untuk sama sama mengedukasi,” kata Winny. Dirinya juga memaklumi jika banyak perusahaan yang tertarik dengan bisnisn dompet digital ini. Mengingat, potensinya sangat besar sekali, dirinya mengambil contoh adalah penggunaan uang elektronik yang pertumbuhannya berkali-kali lipat hanya dengan tiga tahun. “Karena kita liat sekarang memang pertumbuhan cashless luar biasa. Untuk e-money dalam tiga tahun terakhir dari data BI naik beberapa kali lipat sampai mengalahkan pertumbuhan kartu kredit,” ucap Winny. Saat ditanyai mengenai strategi menghadapi banyaknya perusahaan dompet digital, Winny menyebut ada beberapa strategi yang disiapkan. Seperti dengan berkolaborasi dengan perusahaan yang sudah ada. “Malah kita bisa berkolaborasi contohnya Gojek akan kolaborasi dengan LinkAja. Kita juga sangat senang sih karena kita bisa sama mengakselerasi cashless ini lebih cepat,” ucap Winny. Selain itu, Gopay juga terus berfokus pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang belum terjangkau oleh perbankan. Apalagi jumlah pelaku UMKM di Indonesia sangat banyak sekali sehingga sangat disayangkan jika tidak difasilitasi. “Karena memang selama ini gopay fokus ke masyarakat yang tak terjamah bank (unbank) contohnya dengan pengusaha mikro, itu mereka bahkan banyak yang belum punya rekening bank sebelum kenal kita,” kata Winny. “Jujur itu cukup berat untuk mengedukasi jadi makin banyak bersama sama kita makin bisa membuat indonesia bersama sama cepat non tunai,” imbuhnya.