Morowali NP
Kunjungan kerja (Kunker) anggota DPR RI komisi IX ke Kab.Morowali bersama Anwar hafid disambut langsung Bupati Morowali Drs.Taslim bersama sejumlah jajarannya, Jum’at (28/05/2021).
Setibanya di pintu masuk bandara Maleo Morowali, tampak rombongan anggota DPR RI komisi IX sudah lengkap mengenakan pakaian adat Morowali berjalan beriringan Bupati morowali.
Namun ada hal menarik terjadi saat rombongan berjalan beriringan bersama, begitu tiba di pintu masuk/keluar, para awak media langsung menyerbu Anwar Hafid yang juga anggota DPR RI komisi II untuk melakukan wawancara.
Ia (Anwar) bak seorang selebritis, yang menjadi media darling bagi para pemburu berita untuk mengisi konten-konten menarik dihalaman pemberitaan media online, cetak maupun televisi.
“Hari ini, anggota DPR RI komisi IV sedang melakukan Kunker ke Morowali Terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada dikabupaten Morowali,” terang Anwar kepada puluhan wartawan.
Menurut Anwar, kehadiran TKA punya kontribusi di daerah untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini tak bisa dipungkiri, ada nilai plus yang diberikan.
Bahkan, kontribusi pendapatan dari TKA untuk daerah terbilang cukup besar.
“Kalau tidak salah, ada sekitar kurang lebih 70 Milyar PAD Morowali dari WNA yang datang ke Morowali,” sebut Anwar.
Selain itu, kehadiran TKA diharapkan menjadi transfer ilmu bagi tenaga kerja lokal, yang nantinya tenaga kerja lokal bakal dapat menggantikan para TKA yang ada dibagian tehnologi tertentu.
Hal ini harus dipastikan, jangan sampai kehadiran TKA justru mengambil alih lapangan kerja warga masyarakat lokal setempat. Jika tenaga kerja kita sudah menguasai, maka wajib perusahaan pekerjakan masyarakat lokal.
“Ini salah satu tujuan kedatangan anggota DPR RI komisi IX di Morowali. Tapi, untuk tehnis dan jelasnya silahkan teman-teman wartawan wawancara langsung,” cetus Anwar sembari memberi saran kepada awak media untuk wawancara anggota DPR RI komisi IV yang sedang Kunker ke Morowali.
Namun, karena merasa tak diundang dan tak diberi informasi oleh Pemda Morowali, maka para awak media memilih untuk balik kanan tidak meliput kegiatan acara yang sedang berlangsung tepat di samping depan bandara Maleo.