Oleh: Karnadi Kesuma, S.Pd., M.M
JUDUL artikel ini sengaja penulis sampaikan melihat fenomena disekitar kita. Betapa tidak, lihat anak-anak Indonesia dewasa ini. Sejak usia dini sudah diperkenalkan dengan teknologi (baca gaget) . Akibatnya tentu bisa kita lihat sejak usia 3 atau 4 tahun sudah mulai bermain game yang ada di android orang tuanya. Berbagai jenis game online pun bisa mereka mainkan seperti Massively Multiplayer Online First-person shooter games (MMOFPS) contohnya Counter Strike, Call of Duty, Point Blank, Quake, Blood, Unreal. Massively Multiplayer Online Real-time strategy games (MMORTS) misalnya seri Age of Empires, fantasi (misalnya Warcraft), dan fiksi ilmiah (misalnya Star Wars) Cross-platform online seperti Dreamcast, PlayStation 2, dan Xbox yang memiliki fungsi online. misalnya Need for Speed Underground, yang dapat dimainkan secara online dari PC maupun Xbox 360.
Selanjutnya ada massively Multiplayer Online Browser GameSimulation games, dan massively multiplayer online games (MMOG). Inilah berbagai jenis game yang mengepung anak-anak Indonesia. Akankah hal ini kita biarkan secara terus menerus? Mengingat berbagai dampak yang dimunculkan akibat anak ketagihan game online.
Berbagai Dampak
Berikut ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan akibat keseringan bermain game online yaitu kecanduan. Tidak jauh berbeda seperti dampak negatif gadget, game online juga memiliki kecenderungan dampak negatif yang ditimbulkan. Kecanduan merupakan dampak negatif nomor satu yang ditimbulkan oleh game online. Kecanduan atau ketergantungan dapat terjadi karena seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memainkan permainan online. Kecanduan atau ketergantungan akan sesuatu pasti sangat sulit dihilangkan, karena hal yang dilakukan sudah menjadi suatu kebiasaan. Untuk menghilangkan ketergantungan akan game online ini, biasanya anak memerlukan terapi perilaku untuk menata ulang kembali kebiasaan normal anak sebelum kecanduan game online.
Dampak negatif berikutnya adalah kurangnya kontrol waktu. Ketergantungan akan game online akan membuat kontrol terhadap waktu akan semakin semakin buruk. Awalnya anak akan berencana untuk menghabiskan waktu satu jam saja untuk bermain, namun karena terlalu asik menjadi lupa waktu.
Selanjutnya berperilaku agresif. Perilaku agresif merupakan salah satu perilaku yang cenderung selalu muncul pada diri orang-orang yang kerap memainkan game online. Permainan yang menggunakan prinsip online atau berkaitan dengan internet biasanya akan memicu para pemainnya untuk melakukan tindakan agresif ketika mengetahui koneksi internet yang tiba-tiba menurun atau hilang. Perkataan kasar yang sering keluar akibat kekesalan pasca kekalahan juga bisa menjadi kebiasaan baru yang anak lakukan jika anak memainkan game online.
Kecanduan game online juga membuat terganggunya kesehatan. Menghabiskan banyak waktu untuk bermain game online dapat memicu gangguan kesehatan, seperti obesitas, gangguan otot pada bahu dan siku, perubahan struktur kerangka akibat posisi duduk maupun tidur yang salah saat bermain game, mati rasa pada bagian tangan maupun kaki, gangguan mata kering hingga minus, serta berbagai jenis gangguan kesehatan lainnya.
Yang terakhir yaitu terisolasinya anak dari kehidupan sosial. Memiliki kebiasaan memainkan game online setiap waktu dapat membuat anak kehilangan banyak teman maupun perhatian dari anggota keluarga. Ketergantungan game online dapat membuat diri anak menjadi jauh dari lingkungan kehidupan nyata di sekitarnya. Anak akan mengalami kesulitan bersosialisasi, karena memilih memainkan game online sepanjang waktu di suatu ruangan. Mungkin anak tetap bersosialisasi dengan tim pemain game online yang anak miliki, namun sosialisasi secara virtual tidak akan membantu anak untuk menghindar gangguan interaksi sosial yang akan dialami karena kecanduan game online.Oleh karena itu, melihat berbagai dampak yang ditimbulkan game online di atas, maka sudah seharusnya orang tua peka terhadap anak-anaknya di rumah. Luangkan waktu bersama dengan mereka. Kegiatan membaca, bercerita, bermain dan meninggalkan HP (gaget) untuk sementara waktu bisa menjadi solusi.
Berbagai Solusi
Anak-anak yang kecanduan gadget kebanyakan merupakan anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki mainan lain. Karena tidak adanya mainan lain tersebut, maka anak-anak terlalu terpaku pada gadget. Oleh karena itu, cara mengatasi anak kecanduan gadget yang pertama adalah dengan menunjukkan mainan lain sebagai alternatif. Mainan yang mendidik yang dapat melatih kreativitas anda adalah lego, slime, dan hal-hal lainnya.
Selan itu, penggunaan gadget pun harus diajarkan pada anak-anak bahwa terdapat batasan waktunya. Waktu standar dalam penggunaan gadget adalah di waktu-waktu libur. Jika tidak ada liburan, maka anda seharusnya tidak membiarkan anak-anak bermain gadget dengan bebas. Pembiasaan batasan waktu dalam menggunakan gadget ini merupakan cara mengatasi anak kecanduan gadget yang cukup ampuh dilakukan. Anak-anak akan terbiasa pada kapan waktu bermain gadget dan kapan anak-anak tidak boleh memainkannya.
Selanjutnya, cara mengatasi anak kecanduan gadget adalah dengan membawa anak bermain ke luar rumah. Anak-anak yang tidak pernah dibawa bermain ke luar rumah akan mudah merasa bosan. Kebosanan ini pun kemudian terlampiaskan dengan bermain gadget terus menerus selama beberapa waktu yang lama. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya membawa anak bermain ke luar rumah pada waktu-waktu tertentu. Misalnya bawalah anak bermain ke taman di sore hari.
Untuk membawa anak bermain ke luar rumah, tentunya orang tua harus memberikan waktu luang. Karena tidak mungkin seorang anak dapat bermain ke luar tanpa pengawasan orang tua. Itulah sebabnya mengapa salah satu cara mengatasi anak kecanduan gadget adalah dengan dimulai dari orang tua. Orang tua diharapkan mampu mengatur waktu hingga dapat memberikan waktu luangnya untuk menemani anak bermain.
Orang tua yang mungkin tidak bisa memberikan banyak waktu luang untuk bermain dengan anak, dapat mensiasatinya dengan memberikan kesibukan pada anak. Cara mengatasi kecanduan anak kali ini adalah dengan membawa anak mengikuti kegiatan lain. Kegiatan tersebut antara lain adalah memberi anak mengikuti berbagai les dan latihan olahraga. Untuk anak-anak perempuan latihan alat musik dan menari cukup populer dilakukan. Sedangkan untuk anak-anak laki-laki pemberian latihan bela diri sangatlah disarankan.
Yang terakhir adalah orang tua sebaiknya sering memberikan support pada anaknya. Karena anak-anak menjadi berperilaku lebih hangat. Anak-anak tidak akan terlalu kecanduan pada gadget, karena ada orang tua yang sering memberinya semangat dan dukungan. Oleh sebab itu, orang tua sangat disarankan untuk tetap mengetahui informasi yang berkaitan dengan anaknya dan terus mendukung proses-proses dalam hidupnya. Jadilah orang tua yang gaul mengikuti perkembangan zaman agar anak memiliki sahabat yang bisa diajak bicara dan bermain kapanpun dan dimanapun. Disaat orang tua bisa bermain dengan anak-anak disitulah saat yang tepat untuk memberikan berbagai “sugesti” tentang kehidupan sebagai bekal mereka dimasa depan. ***
Penulis adalah Guru di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar