MOROWALI, Sulawesi Tengah- Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Se-Sulteng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang di pusatkan di Kabupaten Morowali. Bertempat di gedung Serbaguna Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku tengah, Kabupaten Morowali, Senin malam (13/03/2023).
Rakor kali ini mengusung Tema “Melalui revitalisasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kita tingkatkan transformasi pemerintahan berbasis digital”, yang dihadiri Diskominfo 13 kabupaten/kota se- Sulawesi Tengah.
Dalam Rakor Diskominfo Se-Sulteng ini, dihadiri Gubernur Sulteng yang diwakili Kasat Pol PP Sulteng, para Kadis Diskominfo Se-Sulteng, perwakilan Kementrian Kominfo, Sekda Morowali, Kasdim 1311/Mrw, perwakilan Polres Morowali, perwakilan Kejari Morowali serta undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, Sekda Morowali Yusman Mahbud mewakili Bupati Morowali menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta Rakor di kabupaten Morowali.
Yusman juga menyampaikan bahwa dalam statistik jumlah penduduk Morowali terdata sebanyak 150 ribu jiwa, padahal saat ini jumlah penduduk Morowali sudah mencapai lebih 500 ribu jiwa.
“Inilah salah satu problem Morowali, antara data sudah tidak sesuai dengan jumlah sebaran penduduk, yang mana lonjakan penduduk tersebut dipengaruhi masuknya sejumlah investasi,” terangnya.
Dia juga mengakui saat ini Morowali menjadi daerah tujuan studi banding maupun kegiatan lainnya, namun belum didukung prasarana perhotelan yang cukup.
Atas hal itu, atas nama Pemda Morowali membuka ruang bagi siapa saja untuk berinvestasi di bidang perhotelan tersebut dimana segala perijinan maupun kelengkapan lainnya akan difasilitasi oleh Pemda Morowali untuk mempermudah segala hal yang dibutuhkan.
“Kurangnya investasi perhotelan dgn kondisi Morowali saat ini yang digandrungi para investor menjadi salah satu kendala di daerah ini, jika ada yg berkeinginan Pemda Morowali siap membantu n memfasilitasi,” ujarnya.
Yusman juga menyampaikan hadirnya berbagai investasi saat ini, Morowali menjadi penyumbang pendapatan terbesar di negara yakni mencapai 10 persen penyumbang pendapatan negara.
“Hadirnya investasi ini, menjadikan Morowali penyumbang pendapatan negara hingga mencapai 10 persen,” ucapnya.
Dalam sambutannya Gubernur Sulteng yang diwakili Kasat Pol PP Mohammad Nizam mengatakan bahwa penerapan SPBE ini dapat mencegah tindakan korupsi, namun sangat disayangkan belum semua daerah yang menerapkan sistem ini.
“Penerapan SPBE ini sangatlah baik untuk menghindari tindakan Koruptif, semua proses yang ada dapat langsung terbaca di sistem yang ada,” jelasnya.
Namun sangat disayangkan, kata Nizam belum semua daerah yang sudah menerapkan SPBE, kalaupun diterapkan namun belum serius terhadap penerapan sistem ini.
Olehnya, dalam waktu dekat akan dilakukan rapat khusus terhadap daerah yang belum menggunakan atau belum serius menerapkan SPBE ini.
“Bagi daerah yang belum menerapkan SPBE ini atau belum serius akan dilakukan rapat khusus, untuk mengetahui kendala apa yang terjadi” tutur Nizam membacakan sambutan Gubernur Sulteng sekaligus membuka pelaksanaan Rakor tersebut.
Pelaksanaan Rakor Diskominfo Se-Sulteng ini dijadwalkan mulai Senin malam 13/03/2023 sampai Rabu 15/03/2023, selama tiga hari di kabupaten Morowali.
(PATAR JS)