Anak sungai Halubihe dimana korban diseret dan digendong menyeberang menuju TKP oleh pelaku
POSO NP – MS bocah kelas V SDN Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah nyaris tewas setelah diduga diperkosa warga Desa Tongko, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso berinisial IL, pria 32 tahun pekerja jalan aspal yang sebelumnya pernah numpang tinggal dan makan minum di rumah korban.
Akibat pemerkosaan itu MS mengalami pendarahan hebat dan terpaksa dilarikan ke Rs Sinar Kasih Tentena yang jaraknya kurang lebih 80 an Km dari kediamannya.
Celana dalam diduga milik pelaku
Dari keterangan sejumlah saksi yang dihimpun Nuansa Pos langsung ke TKP menyebutkan, awal kejadian dugaan pemerkosaan itu itu bermula pada akhir petang Kamis (6/2) sekitar pukul 6 sore saat pelaku IL mendatangi kediaman korban di Lengkeka dan minum-minum bersama Angge orang tua korban di rumahnya.
Tempat korban dibawa untuk diperiksa oleh anggota lembaga adat Lengkeka.
Namun sekitar pukul 7.30 malam pada saat mereka sedang minum-minum bersama, pelaku beralasan kehabisan rokok dan memohon pamit mengajak korban menemaninya membeli ke sebuah warung yang jaraknya sekira 1 km dari rumah korban.
Tak merasa curiga, ayah korbanpun langsung mengiyakannya. Namun tak disangka bukannya membeli rokok korban malah dibawa ke sebuah areal perkebunan dekat lokasi wisata patung Oba yang jaraknya sekitar 2 Km dari rumah korban.
Setibanya di sana pelaku kemudian menyembunyikan kendaraan roda duanya di tempat sepi kemudian menyeret korban menyeberangi sungai kecil bernama Halubihe menuju sebuah lokasi hutan kecil yang ada di TKP.
Kamar mandi tempat pembersihan darah sebelum korban dirujuk ke rumah sakit
Disinilah kemudian bocah kelas V SD yang tidak berdaya itu dilucuti celana dalamnya dan di perkosa pelaku.
Setelah puas menyalurkan hasratnya pelaku langsung pergi dan membiarkan korban begitu saja beruntung korban masih sadar berhasil mencapai jalan raya dan hanya bisa menangis hingga kemudian ditemukan oleh satu warga bernama Ningsih (28) yang kebetulan melintas saat hendak pulang ke rumahnya.
Saksi Agus Sumadin “Anak itu ditemukan dalam kotor, penuh rumput dan menangis”
“Setelah diperkosa anak itu dibiarkan begitu saja beruntung dia ditemukan saksi dipinggir jalan dalam keadaan, kotor, basah dan badannya penuh rumput sambil menangis dan diantar ke rumah saya,” demikian ungkap Agus Sumadin (48) salah satu warga yang kemudian bersama isterinya Sinar Bare (43) ikut memeriksa keadaan korban dan mengantarkannya kepada TL Toki (62) anggota Dewan adat Desa Lengkeka.
Saksi dan anggota lembaga adat Desa Lengkeka, TL Toki
TL Toki kepada Nuansa Pos yang kemudian menemuinya membenarkan kejadian tersebut.
Menurut dia, TKP itu sebenarnya terletak tidak jauh dari pondok tempat dia bermalam bersama keluarganya. Namun karena TKPnya berada diantara anak sungai dan hutan kecil sehingga suara teriakan korban tidak bisa didengarnya.
“TKPnya tidak jauh dari pondok saya tapi karena tertutup suara air sungai dan letaknya di sebuah hutan kecil sehingga saya tidak mendengar apa-apa dan nanti kaget ketika dibangunkan oleh saksi Sumardin yang datang bersama korban,” jelas Toki yang kemudian bersama saksi-saksi lain dan isterinya Renda Topapu (63) melakukan pemeriksaan fisik terhadap kondisi korban.
Situasi dilokasi kejadian perkara
“Saya sendiri ikut melihat, pendarahan anak itu luar biasa bahkan melebihi pendaharahan orang melahirkan sehingga malam itu juga korban kami bawa ke kepala desa untuk di rujuk ke Tentena,” pungkasnya.
Rumah kediaman korban dan ayahnya.
MS sendiri adalah anak semata wayang yang ditinggal pergi ibunya sejak 4 tahun lalu karena menikah dengan pria lain di Palu. Selama ini bocah malang itu tinggal dan dirawat oleh ayahnya di salah satu daari 3 deretan rumah di lokasi terpencil tak jauh dari Kantor Kecamatan Lore Barat.
Hingga berita ini dinaikan belum ada kabar tentang keberadaan pelaku.Kapolsek Lore Barat AKP Anton yang berusaha dikonfirmasi Nuansa Pos belum memberikan keterangannya. Pesan singkat yang dikirim lewat aplikasi WhatsAapnya Minggu (9/2) pagi belum dibalasnya (NP05).