MOROWALI, Sulawesi Tengah- Nasib Guru Kontrak (Gukon) Kabupaten Morowali hingga kini belum ada kepastian kapan honornya akan dibayar padahal sudah memasuki bulan ke lima (5) terhitung sejak bulan Mei-September 2023.
Hal ini membuat para pahlawan tanpa jasa itu di daerah tambang ini resah dan gelisah, apalagi masa kepemimpinan Taslim-Najamudin (Tahajud) menahkodai Kabupaten Morowali tinggal hitungan jari sisa empat hari lagi yang akan berakhir pada 26 September 2023.
“Belum jelas sampai sekarang hak kami kapan akan dibayarkan, padahal masa jabatan Bupati/W. Bupati sudah mau berakhir tinggal beberapa hari lagi kedepan,” ungkap salah seorang Gukon di Morowali yang enggan namanya disebutkan dengan mimik keresahan karena kwatir haknya tidak ada kepastian .
Atas hal itu beberapa pernyataan sekaligus pertanyaan yang disampaikan Gukon kepada media ini beberapa waktu lalu di Bungku;
1.Bagaimana soal gaji guru yang masuk dalam HONDA dan kapan kepastian penyelesaian nya?
2.Bagaimana tentang pagu anggaran yg sudah disiapkan daerah selama 1 tahun terkhusus untuk gaji guru honorer daerah.
3.Sesuai penyampaian Pak Bupati bahwa dinas pendidikan kabupaten Morowali tidak cermat, maka kami minta penjelasan secara terbuka dari dinas pendidikan terkait guru kontrak yang masuk dalam HONDA.
4. Mendesak dinas pendidikan kabupaten Morowali untuk segera membayarkan gaji guru honorer Selama Empat (4) bulan dalam jangka 1 Minggu, jika tidak kunjung selesai berarti dinas membayar 5 bulan sesuai bulan berjalan.
“Saya sangat yakin bahwa di antara kami sebagian guru honorer ada yang hanya menggantungkan segala kebutuhan keluarga maupun kebutuhan pribadi berharap pada honornya, disamping itu tanggung jawab sudah dilaksanakan Namun sudah 4 bulan dan masuk 5 bulan hak kami belum juga di bayarkan,” keluhnya dengan mata berkaca-kaca.
“Saya juga sangat yakin banyak guru yang ingin mengadu tapi diperhadapkan oleh kondisi yang kemungkinan berdampak buruk bagi dia,” tambahnya.
Terkait hal itu Bupati Morowali, Taslim, pada kegiatan seminar Nasional pendidikan di Morowali baru-baru ini menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pembayaran gaji guru kontrak, dan mengakui itu adalah sebuah kesalahan perhitungan dari instansi terkait Dinas Pendidikan.
“Pada kesempatan ini, saya memohon maaf kepada para guru honorer atas keterlambatan ini, sebenarnya itu adalah kesalahan hitung, tapi Pak Kadis ini masih punya bawahan, nanti kita cari tau siapa itu yang menghitung, seharusnya 1 tahun itu adalah 12 bulan bukan 6 bulan, semoga segera dibayarkan,” ucap Taslim.
Keresahan dan kegelisahan yang dirasakan para Gukon itu diluapkan lewat berbagai media sosial. Berbagai status keresahan para Gukon berseliweran menghiasi laman medsos, dengan harapan agar mendapat perhatian dari para punggawa yang duduk di Singgasana di daerah dengan tanglinen sejahtera bersama.
“Katanya Morowali kaya, kok gaji guru kontrak udah masuk 5 bulan ngak dibayar ? Dimana itu uang daerah ?,” tulisnya.
Senada penyampaian Gukon lainnya yang juga ditulis di laman medsos,
“Hai apa kabar gaji, sampai 4 bulan masuk 5 bulan belum tau kabarnya. Untung kok masih bisa belanja untuk makan sehari-hari yah,” tulisnya diikuti ception mewek.
Sementara itu Kadis Pendidikan Morowali Amir Aminudin di konfirmasi mengatakan tak ada kaitannya masa jabatan Tahajud yang akan berakhir dengan pembayaran honor Gukon karena yang berakhir Taslim-Najamudin tetapi Bupati/W. Bupati Morowali tidak berakhir.
” Yang berakhir itu kan Pak Taslim-Najamudin tetapi Bupati-W. Bupati Morowali tidak berakhir, makanya ada Penjabat (Pj). Jadi, tidak ada itu kaitannya,” ungkapnya.
Terkait dengan keterlambatan honor Gukon selama 4 bulan yang sudah masuk 5 bulan, Kadisdik Morowali menjelaskan sebagai berikut ;
1. Target waktu pengangkatan guru P3K tahun 2023 seharusnya TMT berlaku Januari 2023 sehingga pagu anggaran ditetapkan pada APBD penetapan tahun anggaran 2023 sebesar Rp.34.965.597.562, namun kenyataannya SK guru P3K mulai berlaku tmt-nya pada bulan Juli 2023 sehingga ada alokasi gaji yang tidak digunakan sejak bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2023.
2. Honorium guru kontrak Daerah hanya dialokasikan sampai pada bulan april 2023 sebesar Rp.15.801.640.000, dengan asumsi bahwa paling lambat TMT SK guru P3K akan berlaku pada bulan Mei 2023 dan ketika guru P3K sudah melaksanakan tugas maka guru kontrak daerah akan berakhir atau akan diadakan pengurangan. Namun kenyataannya guru kontrak daerah masih harus dilanjutkan karena masih banyak kebutuhan guru baik di tingkat TK/RA, SD/MI, maupun SMP/MTS. Hal inilah yang mengharuskan Dinas Pendidikan membuat telaahan staf Untuk menggeser sebagian dana gaji guru P3K ke gaji guru honor daerah sebesar Rp 19.246.520.000 sehingga total gaji guru honor daerah dari Januari sampai dengan Desember sebesar Rp.35.048.160.000, namun semua kelanjutan proses pembayarannya harus menunggu penetapan APBD perubahan tahun 2023.
3. Badan keuangan dan aset daerah (BPKAD) Kabupaten Morowali belum bisa melakukan pembayaran disebabkan sistem informasi pembangunan Daerah (SIPD) masih menunggu sinkronisasi dengan penetapan APBD perubahan.
4. Seluruh administrasi penagihan gaji guru kontrak sudah disiapkan dan akan segera dibayarkan sejumlah 4 bulan dari Mei sampai Agustus sementara untuk bulan September sampai Desember akan diproses secara normal tiap bulannya melalui rekening pribadi guru kontrak masing-masing.
“Jadi penjelasannya seperti itu. Para Gukon juga kita minta menyampaikan keluhannya kepada saya langsung selaku kepala Dinas Pendidikan sekaligus ketua PGRI, bisa saja misalnya saya telpon kepala sekolah untuk dibayarkan dulu honor Gukon yang ada disekolahnya dengan memakai dana sekolah atau pribadinya, semua ada solusinya,” terangnya panjang lebar.
(PATAR JS)