MOROWALI, Sulawesi Tengah- Siapa yang tak kenal kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Tentu tak asing lagi di kanca nasional bahkan internasional, Morowali dikenal dengan kekayaan SDA melimpah khususnya disektor pertambangan Nikel yang kini telah mendunia.
Dengan kekayaan SDA melimpah yang dimiliki, tak salah jika pemimpin daerahnya mengusung tagline sejahtera bersama, yang harapannya tagline tersebut nyata dirasakan masyarakat Morowali bukan sekedar slogan ataupun lips servis.
Tapi sepertinya Tagline itu masih sebatas slogan, lihat saja kondisi listriknya yang hampir setiap saat mengalami pemadaman apalagi di saat malam hari sangat menyusahkan dan menggangu aktifitas warga.
Hal ini dikeluhkan masyarakat Morowali, PLN Rayon Bungku selaku penanggung jawab dinilai kinerjanya buruk sudah tidak karuan pemadaman kerap dilakukan tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu kepada pelanggan maupun masyarakat.
Berbagai usaha masyarakat banyak merugi akibat pemadaman yang tak menentu itu berdampak pada sejumlah usaha masyarakat seperti usaha Poto copy, usaha laundry dan lainnya yang bergantung pada listrik dari PLN Rayon Bungku.
Apalagi padam saat di malam hari, anak-anak sekolah yang hendak belajar dan mengerjakan tugas sekolah di rumah (PR) menjadi terganggu terpaksa menggunakan lilin ataupun senter HP membantu penerangan.
“Hampir setiap saat ini pemadaman, ironisnya pemadaman ini sepihak tanpa ada pemberitahuan bikin rusak alat-alat elektronik usaha Poto copy dan lainnya terganggu apalagi kalau padam di malam hari bikin susah gelap gulita tak bisa beraktivitas apa-apa,” keluh Novi warga Morowali pelanggan PLN Rayon Bungku.
Atas hal itu masyarakat akan melakukan aksi demo dari pengurus Harian Organisasi Kerukunan Masyarakat Bahodopi untuk menyampaikan kegelisahan dan hal-hal yang dirasakan merugikan akibat pemadaman selama ini terjadi, di Kantor PLN Morowali Rayon Bungku.
Dalam surat pemberitahuan yang dilayangkan ke Polres Morowali, disampaikan bahwa aksi demo akan laksanakan pada hari ini Senin (25/09/2023), dengan estimasi jumlah massa 2.500 orang di Kantor PLN Morowali Rayon Bungku.
“Surat ditandatangani masing-masing pihak Korlap 1 Gunawan SH, Korlap 2 Resyaldi P, ST, Korlap 3 Zulfikar ST serta Korlap 4 Edi Santoso S.Pd, dan mengetahui Yopi Sabara ST,” demikian surat pemberitahuan aksi diterima media ini.
Terkait hal itu, Kepala PLN Rayon Bungku di konfirmasi pada Senin (25/09/2023), via WhatsApp (WA) di nomor +62 821-1525-xxxx tampak pesan tidak terkirim hanya centang satu sepertinya ia telah memblokir nomor WA wartawan media ini dan ini dilakukan sudah kesekian kali setiap dikirimin informasi atau konfirmasi oleh Wartawan media ini walaupun dengan nomor berbeda.
Pada salah satu WA Group (WAG), penyebab pemadam yang tidak menentu ditanyakan oleh satu pelanggan PLN dalam WAG, kepala PLN Rayon Bungku menyampaikan masih dalam penormalan tanpa menjelaskan apa yang sedang dinormalkan.
“Sabar menunggu pak, kami sementara penormalan,” tulisnya, Minggu malam (24/09/2023).
Bupati Morowali,Taslim, beberapa waktu silam menyatakan bahwa persoalan pendaman listrik bukan urusannya tetapi tugas PLN Rayon Bungku selaku penanggung jawab karena semua sudah diberi kewenangan masing-masing sesuai undang-undang (UU).
“Listrik padam bukan tanggung jawab Pemda, Pihak pemerintah tidak mengintervensi PLN karena merupakan perusahaan yang independen,” cetusnya kepada sejumlah awak media saat di konfirmasi disalah satu moment acara di Bungku.
(PATAR JS)