Farid Podungge
POSO NP – Ketua Garda Muda Nasdem Sulteng, Farid Pudungge memberikan bantuan tunai biaya pengobatan bagi Pendi Lasirima pria usia 18 tahun, warga Desa Watuawu Kecamatan Lage, yang saat ini tengah mengalami perawatan medis di salah satu rumah sakit di Makassar Sulsel.
Farid Podungge yang juga Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulteng pada Nuansa Pos mengatakan, dirinya merasa ibah dan tergerak hati untuk membantu meringankan beban biaya rumah sakit bagi Pendi. Terlebih setelah mengetahui kronologis awal penanganan medis di RSUD Poso dan kondisi kesehatannya saat ini.
Detik-detik pemberangkatan Pendi ke Makassar, pihak RSUD Poso tidak bersedia menanggung biaya pengobatan selama korban di menjalani perawatan di Makassar.
“Bantuan saya tidak seberapa dan jangan dinilai besar atau kecilnya, ini saya lakukan atas dasar kemanusiaan dan benar-benar tulus dari lubuk hati saya yang paling dalam. Sebagai seorang beragama, tindakan peserti ini bukanlah hal berlebihan, sepanjang kita mampu dan mau untuk memberi bantuan pada sesama, tampa melihat latar belakang agama, suku atau golongan,”ungkapnya pada pewarta Nuansa Pos, Jumat (24/01/2020).
Bahkan kata bung Farid, dirinya pun bersedia diri untuk memperluas upaya pengumpulan dana hingga puluhan juta rupiah bagi pengobatan korban Pendi.
“Saya juga akan bantu sampaikan pada mereka yang saya nilai mampu untuk membantu. Untuk lancarnya, bisa melalui transfer rekening bank saja, “imbuhnya.
Seperti yang telah dipublikasi Nuansa Pos pada edisi sebelumnya, Pendi Lasirima diduga kuat menjadi korban malpraktek pasca menjalani operasi di RSUD Poso pada bulan April 2019 silam, akibat kecelakaan.
Kondisi Pendi pasca operasi pertama
Usai di operasi, Pendi yang berasal dari keluarga orang tak punya ini bukannya sembuh justru sebaliknya, kondisinya malah semakin memburuk. Menurut dokter terjadi pembekakan dan pembusukan di bagian bekas jahitan operasi sehingga harus di operasi lagi.
Tak cukup sepekan setelah operasi kedua, kondisinya malah tambah menurun yang kemudian oleh tim medis menyimpulkan korban mengalami pelengketan di bagian limpanya.
“Usai operasi perutnya mengalami bengkak seperti orang hamil, menurut dokter ada cairan dan pelengketan di bagian limpa tapi setelah di operasi dugaan dokter itu keliru, bekas jahitan operasi yang hanya di buka setengahnya itu kemudian di tutup kembali,”ucap Mira Lasirima pada pewarta Nuansa Pos.
Karena sudah kewalahan dan khawatir terhadap kondisi adiknya yang semakin kritis, pihak RSUD Poso akhirnya merekomendasikan agar Pendi di rujuk ke Palu saja.
Kondisi terakhir Pendi sebelum dirujuk ke Makassar
Namun karena kondisinya yang sudah semakin memburuk sehingga rumah sakit Palu hanya mampu menyarankan agar Pendi dirujuk lagi ke Makassar.
Sampai di Makassar Pendi akhirnya diperiksa dan dokter di sana tidak menemukan adanya cairan atau pelengketan limpa sesuai hasil diagnosa akhir tim medis RSUD Poso.
“Hasil pemeriksaan dokter di Makassar membantah diagnosa dokter di Poso, tidak ada pelengketan limpa sementara korban sudah di operasi, sudah di buka tutup jahitannya,” jelas Mira seraya menambahkan saat ini pihak keluarganya sudah tidak memiliki apa-apa lagi bahkan rumah pun terjual untuk biaya pengobatan adiknya Pendi termasuk biaya pendampingan selama di Makassar.
Dugaan malpraktek RSUD Poso terhadap Pendi yang saat ini terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolahnya di SMK Kelurahan Kawua itu sendiri di duga sengaja ditutupi dan tidak di proses secara hukum.
Pihak RSUD juga tidak bersedia menanggulangi pembiayaan selama dia di rawat di Makassar namun demi kesembuhannya Ibu Pendi yang hanya seorang janda terpaksa menjual tanah kebunnya namun uangnya sudah habis digunakan membiayai saat Pendi di rawat di rumah sakit Poso.
Kini Pendi sudah di Makassar dan butuh uluran tangan para dermawan seperti yang telah disumbangsikan oleh Ketua Garda Muda Nasdem Sulteng yang terkasih Bapak Farid Podungge ini.
Mira Lasirima kakak korban yang selama ini setia mendampingi dan terus berjuang walaupun tanpa uang yang cukup ditangannya, demi kesembuhan adiknya.
Atas kedermawan bapak ibu, dari Makassar Pendi dan Kakaknya Mira yang selama ini setia menemani adiknya Pendi mengucapkan salam dan terima kasih buat semua pihak dan dermawan yang telah bersedia membantu perjuangan mereka demi kesembuhan korban, Pendi Lasirima (NP06).