Pasangan Lansia Miskin Di Banggai Tidak Terima Bansos Pemerintah

0
660

BANGGAI NP – Pasangan lansia Wahab Talibu berumur 100 tahun dan isterinya Muti Lahay 70 tahun yang saat ini duduk kursi roda, tinggal di bagian belakang rumahnya kurang lebih berukuran tiga kali empat meter berdinding papan sabetan buangan dari sisa irisan kayu sawmel tanpa penghasilan tetap hanya dapat termenung melihat banyak warga yang jauh lebih baik dari kondisi ekonominya, namun mendapat bantuan dari pemerintah seperti bansos sembako.

Bertempat tinggal di Desa Toima Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai, Sulteng, pasangan lansia ini menempati bagian belakang rumahnya berukuran kecil dengan kondisi yang sangat memperihatinkan.


Melansir laman Metrosulteng.com, Minggu (17/05/2020) pasangan suami isteri ini tak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa berharap pada anak-anaknya, walau anak-anaknya sendiri rata-rata berpenghasilan rendah atau cukup untuk makan sehari-hari.

Mirisnya dengan kondisi kehidupan ekonomi yang memperihatinkan, saat dikunjungi belum lama ini, pasangan lansia ini mengaku tidak mendapatkan bantuan pemerintah baik, bantuan pangan non tunai atau (BPNT), bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, atau bantuan lainnya.

Padahal mereka sangat berharap bantuan tersebut bermanfaat untuk membantu kesusahan hidup yang dialami.

Najo Hamzah salah seorang warga desa sekitar, pada Metrosulteng.com mengaku prihatin dengan sistem ataupun mekanisme penetapan masyarakat selaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sebab bantuan sembako berupa beras 10 Kg yang belum lama ini dibagikan oleh pihak Pemdes Toima di tiga dusun yang ada di wilayah tersebut, proses pendataannya ditengarai tidak tepat sasaran.

Pasalnya, kebanyakan masyarakat penerima bantuan masih dikategorikan produktif dan memiliki pekerjaan. Sementara warga lain yang jelas-jelas tidak beraktivitas lagi karena faktor lanjut usia (Lansia) masih ada yang tidak terdata dan tak mendapatkan bantuan. Seperti yang dialami pasangan lansia Wahab Talibu dan Muti Lahay.

“Kemarin mereka tidak mendapatkan bantuan sembako beras. Padahal data mereka sudah dilaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Banggai sebelumnya. Saya sendiri bingung dan tidak mengerti bagaimana proses pendataan nama-nama masyarakat yang mendapatkan bantuan,” sebut Najo.

Kata dia, memang pasangan lansia ini di tahun sebelumnya tercatat sebagai penerima bantuan rastra dari pemerintah pusat.

Namun ketika program ini dirubah penyalurannya menggunakan kartu gesek elektronik, pasangan lansia ini diketahui sudah tidak lagi menerima bantuan.

Tragisnya, di tengah krisis pandemi covid-19 seperti sekarang ini, pasangan lansia yang kesehariannya hanya tinggal berdua di gubuk kecil dengan kondisi memprihatinkan itu, ternyata belum ada satupun bantuan yang mereka terima, tambah Najo.

Sayangnya, Kepala Desa Toima, Awaludin saat dikonfirmasi terkait persoalan diatas tidak berada ditempat. Menurut informasi masyarakat bersangkutan sedang berada di kota Luwuk.(***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here