PARIMO, nuansapos.com – Proyek Pekerjaan Jalan Lingkungan Kelurahan Bantaya Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) milik Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA) Propinsi Sulawesi Tengah, “amburadul”.
Diduga pekerjaan tersebut dikerjakan asal-asalan oleh CV A sehingga hasilnya tidak maksimal dan menjadi sorotan warga sekitar, sebagaimana dilansir media lokal Kompas Sulawesi.id.
Sedangkan rentan waktu pekerjaan tercatat selama 30 hari kalender, dengan nomor kontrak 142/SPK/PPI-BID.PLBG/CIKASDA 2022 senilai Rp 199.763.000 namun disayangkan hanya dikerjakan dalam waktu singkat, yaitu selama dua hari dua malam.
Siapakah yang disalahkan ? Sedangkan warga disekitar hanya terdiam namun melaporkan kepihak media sebagai tindak lanjut ketidakpuasnya hasil kerja kontraktor.
Berdasarkan catatan khusus warga setempat (Bantaya), bahwa pengaspalan jalan yang saat ini umurnya berkisar dua bulan tersebut mulai ada kerusakan pada pinggiran jalan. Selesai pekerjaan pada 15 November malam hari, aspal Hot Mix itu terlihat retak lelah pada permukaan jalan.
“Bagaimana cara pengaspalannya ini, kalau retak begini pasti tidak padat dan aspalnya juga terhambur seperti pasir,” ungkap Jamal warga Bantaya usai melihat hasil pengaspalan pada malam hari.
Ia juga mempertanyakan soal sistim pengaspalan yang diduga hanya dikerjakan sekejap mata selesai, padahal Pekerjaan Lapis Penetrasi Macadam harusnya melalui banyak proses, termasuk proses pemadatan dan penyemprotan aspal cair terutama pada agregat pokok yang harus tersebar dan merata.
“Saya jamin, pasti aspal ini tidak lama, baru semalam di kerja sudah retak, nantinya retakan ini akan menjadi kubangan apabila terkena genangan air,” ucapnya.
Dari hasil pantauan media ini, agregat penutup dengan ukuran 2 cm tersebut tidak terlalu padat, termasuk penebaran aspal cair yang tidak merata, serta lapisan aspal hot mix yang terlihat irit dan tipis.
Saat dikerjakan, aspal hot mix yang ditabur dimalam hari itu, ternyata untuk sistim pemadatan menggunakan alat berat, dan terhitung hanya dua kali gilas dikiri dan kanan bahu jalan agar terlihat tebal. (**)
Wartawan : Sumardin (Pde)