Sigi,Nuansapos.com – Proyek Rehabilitasi Konstruksi Gumbasa paket lll sepanjang 8,3 km yang dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP) Tbk terkesan lambat.
Proyek multi yers itu dimulai sejak 2021 dua tahun lalu dan akan berakhir pada tahun 2023 ini diperkirakan baru mencapai 50an persen.Proyek yang dibiayai dari pinjaman the Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp.256,99,079,000 (miliar) yang melekat di leding sektor Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu Sulawesi Tengah itu, mestinya PT PP Tbk persero dalam hal ini, memprioritaskan optimalaisasi sitem garap cepat terkait rehabilitasi rekon ulang irigasi Gumbasa tersebut.
Terkait eskalasi volume pada pekerjaan proyek itu, meski Mutual Check Nol (MC-0) sering dilakukan pengecekan oleh team teknis pada kegiatan para pekerja proyek, dalam hal ini mensurvei dari kondisi awal hingga semua item pekerjaan di lapangan akan di crosscek secara detail selama periode pekerjaan berlangsung.
Namun secara teknis kondisi pekerjaan tersebut, persentasi pekerjaan peritem tampak terlihat lamban. Sementara dalam proses pembuatan miringan pada tanggul dan lantai irigasi juga terlihat baru separuh yang kelar, jika dinilai MC-0 dari akumulasi persentasi volumenya baru sebagian.
Dilain sisi priode presentasi progres pekerjaan proyek rehabilitasi rekonstruksi irigasi (DI) gumbasa itu diprotek dengan sitem garap plus – mayor, sehingga preferensi efek dari garap cepat, intens sesuai target atau batas waktu yang ditentukan dan harus berjalan sesuai aturan kerja yang berlaku.
Hal itu otomatis akan berdampak juga pada ribuan hektar lahan masyarakat petani di beberapa kecamatan yang ada di lembah Sigi terancam tak berproduksi.Dan hingga saat ini sekitar 90% sawah mereka masih terbengkalai, dan mayoritas mereka hanya mengharapkan sumber air dari saluran irigasi gumbasa itu.
Diduga keterlambatan pekerjaan itu akibat sejumlah subkontraktor belum dibayarkan jasanya. Sehingga mempengaruhi keberlanjutan proses pembangunan proyek itu.
Dikatakan salah seorang team pengawas lapangan PT. PP, yang tidak disebutkan namanya pada wartawan, mengakui, memang dalam penggarapan proyek irigasi gumbusa ini, agak sedikit mengalami keterlambatan, mungkin dikarenakan ada maslah internal perusahaan.
“Wallahu alam pak saya juga tidak menahu itu urusan apa, yang terpenting kami telah bekerja secara profesional dan seoptimal mungkin,”tutur pengawas itu.
Menyangkut ekskalasi ketambahan volume kerja, selama priode pekerjaan masih sementara bergulir, meski progres diperkirakan baru separuh atau baru mencapai 50,5%, kini item penggarapan tanggul gendong dengan panjang volume 1 km, kini sementara dikerjakan, ituupun masih dalam tahap pengatingan, “ujarnya.NP/DNs