Farid Mekki bersama satu rekannya sesaat setelah melakukan peninjauan di Muara Sungai Palu Senin (24/2)
PALU NP – Upaya penyelamatan buaya dari lilitan ban sepeda motor yang melingkar di lehernya hingga kini belum membuahkan hasil.
Berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak BKSDA sebagai otoritas dari keberlangsungan hidup predator termasuk mendatangkan ahli dari Australia, Matt Wright juga belum berhasil.
Kondisi ini tak urung membuat para penyuka tantangan dari berbagai negara akhirnya tertarik dan ingin mencatatkan sejarahnya lewat sayembara yang sejak beberapa waktu lalu di buka oleh BKSDA Sulawesi Tengah.
Salah satunya berasal dari Farid Mekki yakni WNA asal Spanyol dan seorang rekannya yang lain.Farid Mekki
Uniknya dalam upaya menangkap dan mengeluarkan ban dari leher buaya itu, Farid yang tidak bisa berbahasa Inggris secara fasih itu kepada Nuansa Pos hanya akan mengandalkan material handuk dan ayam hidup sebagai umpannya.
Strateginya, ayam hidup itu kata Farid pada jam 5 subuh akan di simpannya di dalam perangkap yang sebelumnya di gunakan oleh Matt Wright.Setelah strategi ini berhasil barulah buaya tersebut tambah Farid akan dijeratnya menggunakan sebuah tombak dan tali dimana selanjutnya akan ditutupi dengan handuk di bagian matanya.
“I need a life chicken then put to the trap at five oclock in morning, after that will use an arrow and towel to close his eyes,” jelasnya dalam bahasa Inggris yang di ejanya secara pelan dan hampir tidak bisa dipahami.Muara sungai Palu
Terkait rencana 2 WNA yang mengaku datang khusus ke Palu sejak Sabtu (22/2) minggu lalu itu, pihak BKSDA Sulteng mengatakan tidak serta merta bisa menerimanya. Karena kegiatan itu bersentuhan langsung dengan keselamatan diri kontestan dan Tim BKSDA sendiri sehingga pihak BKSDA harus selektif dan ekstra hati-hati menerima penawaran dari pihak manapun termasuk dari 2 pria asing tersebut.
”Kami harus hati-hati karena ini menyangkut keselamatan, jadi tidak serta merta bisa kami terima apalagi dari mereka yang hanya sekedar datang untuk mencari panggung,” jelas salah satu sumber BKSDA kepada Nuansa Pos Senin (24/2) kemarin.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui pasti tentang di terima atau tidaknya penawaran yang di ajukan oleh 2 pria asing tersebut. Namun dari wawancara sebelumnya kepada media ini kedua pria ini sudah bersepakat akan meninggalkan Palu jika tawaran mereka itu di tolak oleh BKSDA.”If BKSDA no give us authority we will leave Palu tommorrow,” ujar farid yang ikut di iyakan oleh satu rekannya yang lain (NP05)