PALU NP – Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah terkena bencana makan beras berkutu lagi.
Demikian nasib yang dialami para korban bencana 28 September 2018 yang saat ini tersebar di sejumlah Huntara di Kelurahan Tavanjuka dan di beberapa wilayah lain yang ada di Palu dan sekitarnya.
Ironisnya penyaluran beras ke sejumlah wilayah itu ternyata diakui Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tengah, Drs. Ridwan Mumu.
Ridwan Mumu
Menurut dia, penyaluran beras-beras itu atas permintaan kepala desa.”Memang beras-beras itu sudah berkutu dan kami sudah sampaikan tetapi kata kepala desa tidak apa-apa sehingga akhirnya kami salurkan,” jelas Ridwan kepada sejumlah wartawan di kantornya Rabu (15/1) kemarin.
Belakangan pernyataan Ridwan itu kemudian di ralatnya setelah mengecek kembali kemasan yang sebelumnya dikirim wartawan ke aplikasi WhatsAapnya. Menurut dia, penyaluran beras-beras berkutu kemungkinan dilakukan oleh dinas Kota Palu. “Coba cek ke dinas sosial Kota Palu karena beras kami kemaren dari donatur sudah kami salurkan hanya ke lokasi bencana longsor dan banjir di daerah Kulawi dan Bangga. Setelah saya lihat (kemasannya) berasnya bukan dari kami Dinas Sosial Provinsi,” jelasnya seraya menambahkan jika beras-beras yang dimaksudkan itu dikirimnya pada saat terjadinya banjir yang disuplai ke dapur-dapur umum di Bangga dan Kulawi. “Dari bungkusannya sudah jelas jelas BUMN bukan dari kami,” tepis Ridwan meralat pernyatan yang sudah dilontarkannya sebelumnya.
Sementara Kepala Bulog Provinsi Sulawesi Tengah, Ulung mengatakan adanya kutu dalam kemasan merupakan hal yang wajar selama beras itu tidak dikerubungi banyak kutu atau jentik lainnya. “Kalau beras ada kutunya satu dua ekor atau ada jentiknya itu wajar yang penting tidak dikerubungi oleh banyak kutu,” ungkapnya.
Soal penyaluran beras ke pihak lain semisal ke Dinas Sosial Provinsi yang kemudian diduga ditampung sehingga menimbulkan kutu menurut dia tidak lagi menjadi tanggungjawabnya.”Kalau kami sistemnya diminta kami kirim, biasanya kalau sudah ada dananya, mereka minta kami salurkan. Kalau soal ditampung berapa lama, bukan tanggungjawab kami lagi,” pungkasnya (NP05)