Korban Dugaan Malpraktek RSUD Poso Semakin Gawat!!!

0
7041

“Hasil pemeriksaan dokter di Makassar  membantah diagnosa dokter di Poso, tidak ada pelengketan limpa sementara korban sudah di operasi, sudah di buka tutup jahitannya”

POSO NP – Kondisi warga Watuawu, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Pendi Lasirima (18) yang diduga menjadi korban malpraktek RSUD Poso saat ini semakin memburuk.


Perutnya semakin membucit dan hanya dapat terbaring lemas di atas ranjang RSUD dengan sejumlah lapisan perban di bekas operasinya.

Tidak ada tindakan berlebihan yang dapat dilakukan pihak rumah sakit selain memberikan sejumlah obat-obatan dan suntikan anti nyeri saat dia mengeluh mengalami sakit atau perih dibagian tubuhnya.

“Seperti yang lalu, saat dia mengeluh di kasikan obat dan suntikan anti nyeri,” jelas kakak korban, Mira Lasirima (28) kepada Nuansa Pos Selasa (14/1) kemarin.

Jenis obat-obatan yang dikonsumsi Pendi saat ini.  

Penderitaan Pendi itu sendiri sebenarnya berawal saat dia mengalami kecelakaan dan di operasi di RSUD Poso pada April 2019 lalu.

Bukannya sembuh justru sebaliknya, pasca operasi kondisinya malah memburuk menurut dokter terjadi pembekakan dan pembusukan di bagian bekas jahitan operasi sehingga harus di operasi lagi.

Tak cukup sepekan setelah operasi, kondisinya malah menurun yang kemudian oleh tim medis menyimpulkan adanya pelengketan di bagian limpanya.

Namun setelah di operasi, diagnosa itu ternyata keliru, pihak medis tidak menemukan pelengketan yang dimaksudkan tersebut.

“Usai operasi perutnya mengalami bengkak seperti orang hamil menurut dokter ada cairan dan pelengketan di bagian limpa tapi setelah di operasi dugaan dokter itu keliru. Bekas jahitan operasi yang hanya di buka setengahnya itu kemudian di tutup kembali,” sergahnya.

Diduga karena sudah kewalahan dan khawatir terhadap kondisi Pendi yang semakin kritis pihak RSUD Poso akhirnya merekomendasikan agar Pendi di rujuk ke Palu saja.

Namun karena kondisinya yang sudah semakin memburuk sehingga rumah sakit Palu hanya menyarankan merujuk korban ke Makassar.

Sampai di Makassar Pendi akhirnya diperiksa dan dokter di sana tidak menemukan adanya cairan atau pelengketan limpa sesuai hasil diagnosa dan operasi yang dilakukan dokter di RSUD Poso tersebut.

“Hasil pemeriksaan dokter di Makassar  membantah diagnosa dokter di Poso, tidak ada pelengketan limpa sementara korban sudah di operasi, sudah di buka tutup jahitannya,” jelas Mira seperti yang sudah pernah diungkapkannya kepada Nuansa Pos sebelumnya.

Kondisi Pendi saat ini. Semakin memburuk, hanya bisa terbaring dengan perut membuncit dan sejumlah lapisan perban di perutnya.

Perawatan Pendi kembali di RSUD  Poso sejak bulan Desember 2019 lalu itu sendiri, sebenarnya merupakan permintaan pihak RSUD Poso yang diduga sebagai pertanggungjawaban atas malpraktek setelah ramai di beritakan di media massa.

“Sebenarnya dia sudah trauma di rawat di RSUD Poso tapi karena diminta pihak rumah sakit sehingga kami bawa kembali ke sini,” ungkap Mira kepada Nuansa Pos, Selasa (14/1) kemarin.

Pendi sendiri kata Mira kembali akan dirujuk ke Makassar, sayangnya RSUD Poso sebagai pihak yang harusnya bertanggungjawab penuh hanya bisa menyediakan fasilitas ambulans dan perawatan medis selama korban dirawat di sana.

Mira, kakak korban.

“Katanya akan dirujuk lagi ke Makassar, pihak rumah sakit hanya bisa menyediakan ambulans dan pelayanan medis selama di rawat di Makassar sementara untuk biaya pendamping selama menjaga Pendi tidak ada,” ungkap Mira yang mengaku sudah menjual rumah untuk ongkos adiknya dan sekarang tidak punya apa-apa lagi.

Direktur RSUD Poso, Hasmar Massalindri yang berusaha dikonfirmasi media ini belum memberikan komentarnya. Pesan singkat yang dikirim Nuansa Pos tidak dibalasnya (NP05)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here