PALU, NP – Ketua KONI Provinsi Sulawesi Tengah H Anwar Ponulele mengharapkan defisit APBN yang saat ini mencapai rp200 trilyun tidak menggangu persiapan pra PON XX khususnya Sulawesi Tengah. Meski diakui kalau kondisi tersebut akan berdampak bagi daerah karena di dalamnya ada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).’Jadi kita harap defisit keuangan ini tidak berdampak pada APBD Sulteng. Karena jika itu terjadi maka turut berdampak pada persiapan Pra PON kita yang sementara berjalan,’’tandas Anwar saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Anwar mengakui kalau persiapan Pra PON Sulteng sangat bergantung pada APBD Sulteng. Apalagi selama ini sumber keuangan KONI Sulteng memang hanya berasal dari APBD Sulteng.Harapan mendapatkan bantuan dari para pengusaha maupun perusahaan di Sulawesi Tengah hingga kini belum terwujud.
Meski begitu, ia tetap optimis persiapan Pra PON Sulteng bisa berjalan lancar dan tetap berusaha semaksimal mungkin. Disebutkan saat ini ada lebih 40 cabang olah raga yang akan mengikuti pra PON XX dan dua cabang olahraga diantaranya sudah berhasil lolos yakni sepak takraw putri dan balap sepeda. Sedangkan dua cabang olahraga lainnya gagal lolos yakni tenis lapangan dan golf.
Anwar menargetkan semua cabang olahraga lainnya bisa lolos dari babak kualifikasi PON dan berlaga di Papua tahun depan (2020,red). Selain itu, medali yang diperoleh dalam Pekan Olahraga Nasional di Jawa Barat tahun 2016 lalu bisa ditingkatkan. ‘’Kita berharap tujuh medali yang diraih pada PON lalu bisa berubah menjadi emas. Ini tentunya prestasi luar biasa bagi kita,’’tandasnya.Ditambahkan, untuk mewujudkan target medali itu tentunya KONI Provinsi Sulawesi Tengah berharap peran serius pengurus cabang olahraga. Karena tugas pembinaan prestasi itu langsung kepada pengurus cabang olahraga masing-masing.(mediasulteng/NP)