PARIMO NP – Kabupaten Parigi Moutong saat ini ternyata masih ‘meraba-raba’ apakah gaung mengejar sebagai Kota Adipura akan bisa dicapai Tahun 2020 ini ? ataukah hanya sekedar gagasan pemerintah daerah untuk menghilangkan program visi & misi sebagai Kabupaten terdepan di tahun 2020 mendatang.
Bahkan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Parigi Moutong Ir Hazairin Paudi sangat memberikan apresiasi terhadap gagasan untuk meraih Kota Adipura tahun 2020. Dan yang menjadi pertanyaan, apakah ketegasan serta komitmen yang dipublikasikan oleh Pemerintah daerah itu hanyalah sebagai inisiatif perorangan atau hanya sekedar melempar gagasan saja.
“Untuk meraih Kota Adipura akan digenggam apabila kerja keras bersama stoke holder terus digalakan. Dan itu memang merupakan ide yang cemerlang sehingga dibutuhkan komitmen dari Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) untuk membuktikannya. Bahkan DPRD akan memberikan dukungan sepenuhnya karena hal ini membutuhkan anggaran daerah sebagai dana pendukungnya, kata Hazairin belum lama ini.
Penghargaan Adipura sambung Zairin, boleh dikata gampang-gampang susah. Hal ini memang membutuhkan inovasi yang cemerlang, karena banyak yang perlu pembenahannya, seperti cara menata lingkungan dan permukiman dalam kota, serta hal lainnya menyangkut penilaian umum menyangkut program Kota Adipura.
“Semoga program Adipura bisa tercapai ditahun 2020 mendatang…!tapi jangan dilupakan program visi & misi dari mantan Bupati Parimo Drs H Longki Djanggola MSi yaitu Parimo sebagai terdepan dengan SDM yang handal tahun 2020 mendatang harus dicapai juga, jangan sampai “terlupakan” urai politisi PAN ini.
Sementara, tim penilai Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Rina Triany MAP belum lama ini telah memberikan koreksi dan catatan bagi Kota Parigi yang akan dijadikan Kota Adipura.
Pertama adalah catatan untuk perumahan yang menjadi temuan yaitu pada area permukiman yang sudah bersih namun gulma atau rumput liar tumbuh melebar menutupi trotoar. Sedangkan catatan kedua adalah jalan arteri/utama/kolektor, dimana untuk area jalan sudah nampak bersih, fisik trotoar kurang terawat sehingga tidak nyaman untuk pejalan kaki. Sedangkan media jalan masih keliatan kurang penghijauan.
Begitupula catatan untuk taman kota masih terdapat sampah plastik berceceran disekitar taman serta presentase area resapan taman masuk di range nilai yang kurang dari 20 persen. Tempat sampahnya juga kurang terawat, tidak ada pengomposan, toilet tidak terawat dan sarana bermain juga kurang terawat, kata tim penilai Adipura yang berkunjung di Parigi Belum lama ini.
Bupati Samsurizal mengakui bahwa program Adipura kota Parigi telah terdaftar dalam lomba Adipura yang dilaksanakan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan di ikuti oleh ratusan Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Alhamdulillah kita bersyukur Parigi sudah terdaftar di Kementerian LH dalam keikutsertaan lomba Kota Adipura,” ujarnya saat HUT Pramuka yang dirangkaikan dengan Launching Adipura di hutan Kota Parigi baru-baru ini. (NP2)