“Di hampir semua wilayah Sulteng DPRDnya sebagian besar dana Reses diduga digunakan hanya untuk menutupi ongkos kampanye dan membiaya makan minum para pendukungnya”
JAKARTA NP – DPRD DKI telah menyelesaikan masa reses perdana pada 4-19 November 2019. Tiap anggota DPRD dibekali dana Rp 305 juta.
Fraksi PSI DKI Jakarta yang berjumlah delapan orang membuat gebrakan transparansi dengan mengembalikan sisa dana reses kepada DPRD DKI. Dari total Rp 2,44 miliar yang diterima 8 anggota Fraksi PSI, hanya Rp 1,68 miliar saja yang digunakan.
“Sejak awal, PSI sudah berkomitmen siap kerja dan siap diawasi, begitu juga terkait dengan dana reses. Semua orang yang dianggarkan dari APBD, kami pertanggungjawabkan, jika ada sisa, kami kembalikan lagi ke APBD,” kata Ketua Fraksi PSI DKI Jakarta Idris Ahmad dalam keterangannya, Jumat (20/12).
Dana reses tersebut, menurut Idris, digunakan untuk membayar biaya tenda, kursi, sound system, konsumsi, hingga alat tulis selama kunjungan ke daerah. Selama masa reses, 8 anggota Fraksi PSI DKI telah mengunjungi 102 titik dan bertemu lebih dari 11.600 warga.
“Kami catat semua yang menjadi keluhan warga untuk kami perjuangkan di ruang rapat tiap Komisi di DPRD DKI,” imbuhnya.
Idris menjelaskan, pihaknya memang sengaja tidak mau menghamburkan uang reses yang diberikan. Apalagi, ia menyebut, reses ini dilakukan di tengah defisit APBD DKI.
“Kita tahu target pendapatan tahun ini tidak tercapai. Tahun ini defisit dan berdampak ke proyeksi APBD tahun depan. Kami harap dana reses yang Fraksi PSI kembalikan bisa membantu agar uang APBD benar-benar bisa tepat sasaran untuk masyarakat,” tutup Idris.
Meski kegiatan reses telah selesai, Fraksi PSI DKI tetap membuka ruang bagi warga yang ingin mengadukan masalahnya di ruang Fraksi PSI DKI. Pengaduan masyarakat di Fraksi PSI DKI dibuka dari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.