Panji Akui Buaya Teluk Palu Sulit untuk Ditaklukan !!!

0
1109

PALU NP Walaupun berbagai cara dan strategi dari memasang perangkap besi hingga penggunaan drone atau pesawat pendeteksi tanpa awak oleh ahli penangkap buaya asal Australia, Matt Wright dan Oktavianus Sene serta Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulteng dan NTT serta Polairud sudah dilakukan namun perburuan terhadap buaya berkalung ban di Teluk Palu hingga Senin (17/2) belum juga membuahkan hasil.

Metode Harpun yang dipasangi jergen sebagai salah satu jurus pamungkas terakhir yang sudah di tembakan dan sempat melekat di tubuh sang buaya juga tak mempan sama sekali.


Jergen sebagai penanda kemana arah perginya sang buaya itu akhirnya kembali lepas sehingga tim itu mengalami kebuntuan dan tidak mampu mendeteksi kemana arah larinya buaya tersebut.

Menyikapi sulitnya menangkap buaya berkalung ban di Teluk Palu tersebut tak urung membuat Panji ikut  angkat bicara.

Lewat ciutannya di akun Tweeternya, sang penakluk buaya itu mengakui jika buaya berkalung ban di Teluk Palu termasuk salah satu jenis reptile cerdas yang memang sangat sulit untuk ditangkap.

Dia juga walaupun tidak mempercayai hal-hal ghaib namun khusus untuk buaya berkalung ban tersebut di akuinya seolah-olah ada yang melindunginya.

panjipetualang_real's profile picture
PANJI PETUALANG

Cak matt dan buaya palu 2 tahun lalu saya di posisi sampean cak. Pasang jaring, pasang perangkap ngejar siang malam, tapi berakhir di PHPin si B3 😭 Buaya ini cerdas cak, seakan dia udah tau apa yang bakal kita lakuin 😔 Saya gak percaya hal klenik cak, tapi di palu itu terjadi ☺Matt Wright 

“Cak matt dan buaya palu 2 tahun lalu saya di posisi sampean cak. Pasang jaring, pasang perangkap ngejar siang malam, tapi berakhir di PHPin si B3 

Buaya ini cerdas cak, seakan dia udah tau apa yang bakal kita lakuin 
Saya gak percaya hal klenik cak, tapi di palu itu terjadi 

Sementara dari keterangan yang di himpun Nuansa Pos langsung ke lapangan menyebutkan awal mulanya hingga mengapa buaya itu bisa terjerat ban di lehernya sebenarnya bermula saat salah satu warga Loli berhasil menangkapnya.

Karena tak ingin sang buaya yang saat itu menjadi tontonan banyak orang terluka sehingga warga itu kemudian mengalungkan ban ke leher buaya tersebut. Sayangnya, buaya malang yang hingga kini belum berhasil ditaklukan itu kemudian lepas dengan kondisi ban yang masih terlilit di lehernya.

Upaya-upaya yang dilakukan Tim BKSDA Sulteng dan Polairud bersama tim ahli dari Australia itu sebenarnya bertujuan sebagai upaya untuk menangkap dan melepaskan ban yang terlilit di leher sang buaya tersebut (NP05)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here