Pekerjaan Drainase di Depan Dealer Honda Mertasari Parigi ‘Amburadul’…! Siapa Bertanggung Jawab ?

0
243

PARIMO, nuansapos.com – Entah ‘otak’ apa yang dipakai pengusaha tersebut ketika mendapat amanah untuk perbaikan drainase di jalan trans Sulawesi tepatnya di depan dealer Honda Mertasari Parigi terkesan ‘amburadul’.

Padahal Kabupaten Parigi Moutong telah lama berbenah diri untuk bisa meraih tropi Adipura, salah satunya menjaga kebersihan wilayah perkotaan nya.


Namun yang anehnya, pekerjaan drainase sepanjang seratusan meter itu seperti dibiarkan terbengkalai sehingga terlihat kotor, jorok dan membahayakan orang saat mendatangi dealer tersebut.

Kepada media ini, salah seorang dari staf dealer Honda yang enggan menyebut jati dirinya mengatakan, pekerjaan drainase yang lebarnya tidak sampai satu meter itu hanya dikerjakan asal-asalan.

Awalnya telah meminta izin untuk kelancaran pekerjaan drainase. Namun sejak dikerjakan hingga memasuki dua bulan terakhir ternyata hasil pekerjaannya amburadul dan dibiarkan oleh kontraktor yang mendapat jatah pekerjaan nya senilai ratusan miliar dari Tolai hingga Parigi.

“Kami dari dealer sangat keberatan dengan pekerjaan drainase yang tidak tuntas ini. Bahkan direktur kami dealer Honda Mertasari telah memberi ultimatum untuk menanyakan hal ini, terkait pemandangan dealer yang ‘jorok’ dan membahayakan orang” tegasnya.

Dirinya meminta kepada Dinas terkait ataupun balai jalan Nasional untuk bisa memberikan warning kepada CV yang mendapat jatah pekerjaan tersebut jika hanya terjadi pembiaran, tekannya.

Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Parimo Wayan Mudana saat dihubungi media ini, Minggu (3/3/2024) mengatakan bahwa pekerjaan drainase jalur trans Sulawesi itu adalah kewenangan Balai Jalan Nasional yang satu paket dengan pekerjaan jalan.

“Silahkan dihubungi balainya atas nama Bambang 081341464xxx, atau disurati saja supaya balainya akan memberi tegurannya” urai Mudana melalui hubungan ponselnya singkat.

Senada, Ketua LSM Format Isram H. Lolo menjawab bahwa hasil kerja dari oknum pengusaha yang bekerja drainase di jalur trans mertasari Parigi harusnya bisa menjaga tanggung jawabnya.

Sebagai Lembaga swadaya, tentu juga sangat berharap kepihak balai jalan Nasional untuk lebih tegas dalam hal ini. Apa lagi Parigi Moutong sejak beberapa tahun ini mengejar tropi Adipura sebagai kota bersih di Sulawesi Tengah.

“Jika seperti ini cara kerjanya yang dibilang pemilik dealer Honda pekerjaan amburadul, bisa saja tropi Adipura tidak akan terwujud, dan kami pun merasa keberatan” ujarnya.

Isram memohon kepada balai jalan Nasional agar bisa menyimpulkan laporan warga Parigi untuk diberi teguran keras kepada oknum pengusaha yang bekerja asal-asalan demi cari untung besar, cecarnya.

Demikian pula ketika media ini mencoba menghubungi balai tersebut sesuai nomor yang ditujukan, Balai jalan Nasional menjawab ‘nanti saya akan tanyakan kepihak PPK nya dulu pak’ tulisnya singkat. (Sumardin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here