PARIGI MOUTONG NP – Penanggulangan HIV dan AIDS perlu kerja keras lagi. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong Devi R Uga SKM. Kata Devi, Penanggulagan HIV/AIDS tidak hanya menjadi legitimasi Dinas Kesehatan saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab semua OPD dan lintas Sektor lainnya. Kata ia, tiga tahun terakhir data kasus yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong dan Penjangkau bahwa yang tertinggi di Kabupaten Parigi Moutong adalah kasus AIDS bukan HIV.
“Sudah tiga tahun terakhir data kasus yang kita himpun masih lebih banyak penderita AIDS ketimbang HIV,”ungkap Devi kepada media ini.
Menurutnya, angka Penderita HIV dan AIDS menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong 3 Tahun terakhir dari tahun 2016, 2017 dan 2018 dengan rincian sebagai berikut; pada tahun 2016 penderita HIV= 11 orang AIDS= 8 orang, tahun 2017 AIDS naik 13 orang HIV= 7 orang dan tahun 2018 naik lagi AIDS= 15 orang HIV= turun menjadi 4 orang.
Melihat penomena itu, kata Devi bahwa kesanya Parigi Moutong dalam penanggulangan AIDS hanya terima bola bukan jemput bola, sehingga kata ia nanti sakit baru ditemukan kalau seseorang itu penderita AIDS.
“Biasanya nanti sakit baru pasien tersebut diketahui kalau positif AIDS. Ini saya maksudkan harus penanganan serius dalam memberantas AIDS,”ujarnya.
Saat ditanyakan bagaimana mengetahui seseorang jika dia terkena virus HIV/AIDS? jawab Devi melalui pemeriksaan Darah atau disebut Voluntary Counselling and Testing (VCT).
“Mengetahui seseorang itu positif lewat pemeriksaan darah, atau juga disebut Konseling dan tes HIV sukarela (KTS). Layanan ini untuk membantu pencegahan, perawatan serta pengobatan bagi penderita HIV/AIDS,” pungkasnya. (Rilis)