POSO NP – Sebuah proyek air bersih yang setelah pengerjaannya tidak dapat dimanfaatkan masyarakat kembali terendus di Poso tepatnya di Desa Toinasa, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dari sejumlah keterangan yang diperoleh, proyek yang dibangun Pemda Poso Tahun 2018 itu memakan anggaran kurang lebih Rp 600 juta.
Diduga karena salah menentukan titik airnya sehingga kondisi bak induk dan bak penyaringan dari proyek itu, saat ini sudah kosong dan tidak dapat difungsikan lagi.
“Air bersih itu hanya dinikmati sekitar dua atau tiga bulan setelah selesai dibangun. Setelah kering sama sekali,” ungkap salah satu warga Pamona Barat, Obet Kapita kepada Nuansa Pos Rabu (05/2) kemarin.
Menurut Obeth proses pekerjaan ini diduga asal jadi dan tidak memperhitungkan resiko kekeringan pada saat datangnya musim kemarau di wilayah itu. “Pasti alasan perencana dan kontraktornya karena musim kemarau sehingga tidak ada airnya. Kalau demikian kenapa dibangun kan orang lebih membutuhkan air pada musim kemarau? Harusnya perencana dan konsultan turun survey dulu baru tentukan titik airnya supaya biar musim kemarau bisa dimanfaatkan,” tukasnya.
Sementara Ketua RT Desa Toinasa, Frans Rumede yang dimintai keterangannya mengaku tidak pernah dihubungi saat pembangunan air bersih tersebut.”Seandainya mereka hubungi pasti kami tunjukan dimana lokasi yang tepat untuk penempatannya sehingga biar musim kemarau air tetap bisa dinikmati warga,” tegasnya (NP05)