Sekda Terima Penghargaan Dari BKKBN : Tepis Kerja OPD dan BKKBN Tumpang Tindih

0
561
Penyematan penghargaan kepada Sekdaprov Sulteng, bukti kepedulian dalam menggalakkan program KB. (F-humprov)

PALU, NP – Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Dr. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si menerima penghargaan Dharma Karya Kencana yang diserahkan Deputi KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN pusat Dr. Dwi Listyawardani pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-26 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019, Rabu (31/7), bertempat di hunian sementara Kelurahan Petobo, Palu.
Selain sekda, sejumlah kader dan penyuluh terbaik juga menerima penghargaan atas komitmen mereka menyukseskan program-program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Sulteng.
Peringatan harganas 2019 mengangkat tema *“Hari Keluarga, Hari Kita Semua”* dengan slogan *“Cinta Keluarga, Cinta Terencana, Cinta Indonesia”*“Ini murni kesadaran, bukan harapan untuk dapat penghargaan, kalaupun dapat Saya ucapkan terima kasih,” ujar sekda yang terpanggil selalu mendukung program-program BKKBN.Terkait itu, dalam sambutan gubernur yang Hidayat menuturkan Bangsa Indonesia akan segera menyambut bonus demografi dan Indonesia emas 2045 sehingga dibutuhkan strategi dan kolaborasi yang bukan hanya bertumpu pada BKKBN.
Adanya kerja-kerja OPD di era desentralisasi yang dianggap tumpang tindih dengan BKKBN secara halus ditepis sekda bahkan turut Ia koreksi.
“Tidak ada kerja yang tumpang tindih karena Saya yakin BKKBN tidak mampu meng _cover_ semua dan walau program sama tidak mengapa karena pembiayaan kan berbeda,” Ia meluruskan.
“Tinggal nanti BKKBN di ruang mana dan dinas ada di mana supaya keterjangkauan semakin luas,” tambahnya melengkapi supaya antar OPD dan BKKBN saling mengisi satu sama lain.
Deputi KB Dwi Listyawardani pada momen tsb ikut mengajak masyarakat Sulteng mendukung gerakan kembali ke meja makan dan membatasi akses sosmed serta _gadget_ lain mulai jam 6 sore sampai 9 malam atau gerakan 18-21.Supaya di jam-jam krusial itu harapnya keluarga bisa leluasa menginternalisasi nilai-nilai ketahanan yang mencakup pada 8 fungsi keluarga yaitu agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan sosialisasi.
“Inilah dasar-dasar Kita membina keluarga,” tegasnya.
“Jangan gara-gara _gadget_ Kita lupa dengan anggota keluarga,” tambah Ia memperingatkan bahaya kecanduan _gadget_ belakangan ini.
Hadir di acara, Bupati Morowali Utara, Sekda Tolitoli, Asisten 1 Kota Palu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, para pejabat lintas sektor, penyuluh dan kader serta masyarakat penghuni huntara Petobo.(NP)


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here