PALU, NP – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke – XXVI tahun 2019, Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang dipusatkan di lokasi Huntara Petobo, Rabu (31/7/2019), berlangsung sederhana. Mengingat kondisi masyarakat Sulteng khususnya masyarakat Kota Palu yang masih menikmati kesederhanaan hidup tinggal di camp pengungsian atau di Huntara.
Dan inilah salah satu alasannya pelaksanaan Harganas ke XXVI dirayakan di Huntara Petobo agar saudara kita yang tinggal di Huntara bersama keluarganya bisa turut serta dalam merayakan Harganas. Sejalan dengan tema Hari Keluarga tahun ini “Hari Keluarga, Hari Kita Semua”. Dengan Slogan “Cinta Keluarga, Cinta Terencana, Cinta Indonesia”. Demikian inti sambutan Gubernur Sulawesi Tengah, yang disampaikan Sekdaprov Sulteng, Dr. H. Hidayat Lamakarate, MSi, pada peringatan Harganas ke XXVI tahun 2019 yang diwarnai dengan pementasan seni tradisionil dari SMP Negeri 15 Palu. Perayaan Harganas tahun ini menitik beratkan pada peran keluarga dalam pembangunan. Sesungguhnya dalam mewujudkan hal itu, keluarga harus berperan dalam menggalakkan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Karena program ini bukan hanya menjadi tanggung jawab BKKBN. Namun ini adalah tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab sebuah keluarga, untuk bagaimana mewujudkan ketahanan keluarga menjadi keluarga yang mandiri dan berdaya saing.
“ Program KKBPK ini memiliki jiwa militansi. Karena itu, Pemerintah Daerah terus bersinergi dengan BKKBN Provinsi dan BPPKB di Kabupaten/Kota dalam mengawal Program KKBPK,” ujar Hidayat. Tentunya melalui program KKBPK khususnya program Kampung KB yang telah dibentuk, diharapkan mampu melahirkan SDM yang berkualitas di Kampung KB tersebut.
Dijelaskannya, dalam meningkatkan Kualitas SDM, minimal ada 4 indikator yang harus diperhatikan yakni Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), Program Kesehatan, Program Pendidikan dan Program Peningkatan Daya Beli Masyarakat atau Ekonomi.Jadi banyak yang berkait dalam hal tersebut:
Itu semua tergantung cara berkomunikasi kita dengan Mitra, baik secara tertulis, lisan dan sebagainya. Dari istilah “Kampung KB” saja semua mitra kerja sudah tahu bahwa itu programnya BKKBN.
Oleh karena itu, jangan takut bila Mitra kita besar-besaran ada intervensi kegiatan di Kampung KB. Justru itu yang kita harapkan.Jadi Kampung KB merupakan tempat, wilayah, Desa/RW/RT, dimana pembangunan terpadu terimplementasikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup keluarga, sehingga tercapailah kualitas SDM di Kampung KB tersebut. (NP)