“Perintah Presiden dan Mendikbud Tidak Dijalankan”
PALU NP – Universitas Tadulako (untad) sebagai lembaga pendidikan tinggi tidak taat dan tidak sepenuh hati dalam menjalankan Keputusan Presiden Joko Widodo dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 dari Menteri Dikbud Nadiem Makarim tentang Social Distancing dalam menangkal penyebaran virus Corona.
Surat edaran Social Distancing yang telah dikeluarkannya tampaknya hanya sekedar basa-basi karena bertolak belakang dengan implementasi yang terjadi di lapangan.
Kegiatan Kampus yang dipimpinnya ternyata tetap melaksanakan aktifitas seperti tidak ada masalah apapun.
Melihat kondisi ini Rektor itu terkesan seolah membangkang dan menentang Keputusan Presiden dan Menteri Pendidikan.
Pantauan media ini sejak Senin 16 Maret hingga Selasa 24 pekan ini, kampus tersebut masih tetap menjalankan aktifitas dan rutinitasnya sementara sang Rektor demikian, tetap berkantor seperti sedia kala, termasuk para karyawan Rektoratnya.
Salah satu pegawai di Fakultas MIPA mengatakan sebenarnya dia an rekan-rekannya sangat takut terhadap penyebarnya virus corona dan ingin bekerja dari rumah atau work from home sesuai perintah Presiden dan Edaran Menteri Dikbud. Namu niat itu urung dilakukan sebab takut ditindaki oleh Rektornya.
“Kami harus masuk ke kampus setiap hari karena pelayanan tetap dilaksanakan. Hari apa itu kami tanya ke pimpinan fakultas, mereka juga takut menutup kegiatan karena takut dengan pak rektor,” katanya sambil menunjuk gedung Rektorat yang berada di sisi utara Fakultas Mipa, di mana Rektornya terlihat sedang merokok.
Sebelumnya media ini juga sempat mewawancarai salah satu pegawai di Rektorat pada Jumat (20/3) pekan lalu.
Dengan sedikit nada takut pegawai tersebut mengatakan dirinya terpaksa harus masuk berkantor karena semua pegawai di wajibkan mengisi daftar hadir manual setiap hari.
“Kita ini serba salah apalagi pak Rektor sebelum jam 8 juga sudah masuk kantor. Mana mungkin pegawai seperti saya ini berani tidak masuk sedangkan Rektor saja tetap masuk walaupun dalam kondisi seperti sekarang ini.K ami hanya bisa pasrah dan mudah-mudahan sehat-sehat terus” ujarnya.
Sementara pantauan melalui media sosial hampir semua aktifitas di kampus lain telah ditutup seperti di UI, Unpad, UNG bahkan Unhas.
Berbeda dengan kampus lain, Rektor Untad sejak dua minggu belakangan ini dinilai seolah membandel karena selain mewajibkan pegawai untuk hadir setiap hari juga tetap membuka lebar-lebar tiga akses pintu gerbang seperti hari-hari sebelum terjadinya krisis kemanusiaan Covid 19.
Terhadap anggapan publik dan keluhan pegawainya, Rektor Untad Prof Mahfudz mengatakan bahwa aktifitas Untad di tengah krisis ini masih berjalan baik. Untuk perkuliahaan menurutnya dilakukan lewat Online sementara terhadap unsure pimpinan Kampus katanya bebas, boleh masuk boleh juga tidak.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Untuk kuliah dan lain-lain lewat daring on line, kecuali unsur-unsur pimpinan boleh masuk boleh juga tidak” jelasnya menjawab pertanyaan Nuansa Pos lewat aplikasi WhatsAapnya Rabu (25/3) (NP05)