Corona Mewabah, Istana Sesalkan Bupati Poso Adakan Pertemuan Massa

0
1028

PALU NP – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Brian Sriprahasti menyesalkan, Bupati Poso, Darmin Agustinus Sigilipu yang mengumpulkan massa di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, baru-baru ini. Tak hanya itu, Bupati Poso juga melanggar surat edaran pelarangan pertemuan massa yang dibuatnya sendiri.

“Kemarin kita di BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengatakan, untuk mulai berjauhan, menghindari kerumunan. Tunda acara-acara yang acara dengan keramaian,” ujar Brian pada acara diskusi TV, seperti ditulis Rabu (25/3).


Menanggapi argumen Bupati Poso, bahwa acara itu sudah direncanakan jauh hari sebelumnya, Brian mengingatkan, para pejabat harus berani menunda semua acara atau kegiatan yang melibatkan massa.

Tampaknya Bupati Poso lupa bahwa dalam Surat Edaran yang dibuatnya sendiri, pada bagian II, poin ke-7, Bupati Darmin meminta, menunda kegiatan yang mengumpulkan masa dalam jumlah besar. Faktanya, Bupati malah mengumpulkan banyak orang di Kota Tentena Pukul 15.00 WITA, Sabtu (21/3). Bahkan, sampai melibatkan pejabat-pejabat gereja di lingkungan Gereja Kristen Sulawesi Tengah

Apalagi, diacara tersebut, baik Bupati dan massa tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

“Artinya, jadi kalau yang sudah punya acara untuk kawinan, terpaksa harus ditunda. Ini dipusat sudah mulai Pak. Ada pejabat yang menundah pernikahan putranya. Kemudian, wisuda juga sudah mulai semuanya diundurkan. Nah bantuan dari relokasi pasar. Niatnya luar biasa, mungkin saya usulkan untuk bupati lainnya juga,” ucap Brian.

Menanggapi, argumen Bupati Darmin, bahwa kontak fisik dan selfi dengan warga merupakan spontanitas masyarakat, Brian mengingatkan, agar mengaktifkan peran protokol VVIP.  “Tapi coba harus dipikirkan lagi pak Bupati mencari cara lain untuk membagikan ini, yang intinya supaya orang tidak berkumpul. Dan jaraknya berjauhan. Dan satu lagi pak Bupati, sebenarnya ada protocol untuk VVIP. Istilah kita VVIP. Bagaimana tadi kami paham. Masyarakat maunya selfi. Untuk saat sekarang ini ada protocol yang harus diperhatikan,” ucap Brian. (RMco.id  Rakyat Merdeka/NP05)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here