PALU,Nuansapos.com – Setelah bertugas kurang lebih satu tahun tujuh bulan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah,Jacob Hendrik Pattipeilohy bergeser menempati jabatan baru Direktur Ideologi Politik,Pertahanan dan Keamanan pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI.
Jabatan Kajati Sulteng berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 245 Tahun 2022 dijabat Agus Salim sebelumnya Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer Kejaksaan Agung RI.
Kepiawaian J.Hendrik Pattipeilohy selama memimpin Kejati Sulteng cukup menggairahkan,pada medio Januari hingga juli 2022 kejati Sulteng berhasil menyelamatkan keuangan negara hingga ratusan milyard rupiah.
Hal tersebut disampaikan J.Hendrik Pattipeilohy dilengkapi data dihadapan sejumlah awak media dilantai VI kantor Kejati,saat perayaan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke-62 tahun 2022. Jumat tanggal 22 juli 2022 lalu.
Selain itu,penanganan perkara korupsi 11 perkara,sedang dalam penyidikan 9 perkara dan penuntutan 3 perkara.
Dari sembilan perkara tahap penyidikan,satu diantaranya cukup menyita perhatian publik. Adalah penyitaan 10 (sepuluh) unit excavator, 80 unit dump truk dan ore nikel di 2 lokasi stockpile milik PT ANI tersandung kasus usaha tambang ilegal.
Hal itu sejalan dengan apa yang pernah terlontar dalam sebuah tulisan dan ikrar diawal menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulteng “selama saya bertugas di sulteng tidak ada sejengkalpun ruang untuk para koruptor siapapun dia dan backing-backingnya,,hukum tidak boleh tajam kebawah tumpul ke atas.”
Tidak kalah heboh,dalam perkara Pidana umum,nampak bukti keseriusan Kejati Sulteng memberantas maraknya peredaran Narkotika jenis sabu,hakim PN Palu Memvonis mati Alfian Awumbas Bin Morens (50), terdakwa penyalahgunaan narkotika sabu seberat 95 kilogram sesuai tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sulteng.
J.Hendrik Pattipeilohy diruang kerjanya bersama sejumlah wartawan serta LSM diantaranya Forum Pemuda Kaili (FPK) Dan Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) menyampaikan segala capaian yang diraih kesemuanya tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak dan masyarakat.
“Tanpa dukungan dari masyarakat,teman-teman LSM dan wartawan hal ini mustahil bisa diraih,olehnya saya sangat bertrima kasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu selama saya bertugas di sini,”ucapnya dengan penuh kerendahan hati.
Namun dirinya juga menyadari mengutip sebuah peribahasa “tak ada gading yang tak retak” tak ada manusia yang sempurna.
“Tentu saya dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari kekhilafan segala kebenaran itu hanyalah dari Tuhan dan kekeliruan itu dari diri pribadi,”ungkapnya sembari menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh pihak serta masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya.
Ajang silahturahmi dikemas dalam suasana keakraban dan bersahaja tersebut,kedua Lembaga Penggiat korupsi juga mengungkap kekaguman terhadap Institusi Kejaksaan yang semakin gairah memberantas korupsi,mengupayakan pengembalian kerugian keuangan negara,proses penegakan hukum yang humanis melalui rumah restorative justice, Rabu sore (10/8).
“Kami mengapresiasi capaian kinerja kajati sulteng yang cukup luar biasa,kami berharap semoga penjabat Kajati yang baru nanti dapat bersinergi dengan penggiat korupsi yang ada di sulteng ,” ucap Harsono Bereki dari Krak.
Berbeda dengan Raslin dari FPK selain memberikan apresiasi terhadap kerja Kajati Hendrik sebentar lagi akan bertolak meninggalkan Sulteng,dirinya tidak lupa menyampaikan berbagai persoalan dugaan korupsi Dana pasca Bencana 2018,termasuk dugaan penyalahgunaan dana bantuan bank dunia untuk percepatan pemulihan ekonomi sulteng.
“Selaku anak daerah kami akan terus mengawal pemangku kepentingan didaerah ini dari kejahatan korupai,” tegas Raslin.