PARIGI np – Seorang mahasiswa Universitas Tadulako Palu yang sedang melakukan tugas akhir ditemukan meninggal dunia di wilayah operasi Satuan Tugas (Satgas) Tinombala di Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong,Sulawesi Tengah, Sabtu 27 Juli 2019.
Kapolres Parigi Moutong AKBP Zulham Efendi Lubis membenarkan peristiwa itu. Dilaporkan, korban bernama Zulfikar Nanabuk (20) warga asal Kabupaten Banggai, seorang mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2018, meninggal saat melakukan penelitian lapangan.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.30 WITA, korban bersama tiga orang rekannya ditemani salah seorang warga setempat sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir kampus.
“Korban sedang melakukan penelitian tentang sungai di pegunungan Dopi-Dopi Desa Torue. Dalam perjalanan korban terjatuh, terus pingsan dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian,” ucap Zulham seperti dilansir Antaranews.
Dia menjelaskan, pasca-kejadian rekan korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor Kepolisan Sektor (Polsek) Torue dan pihak kepolisian bergegas menuju pegunungan Dopi-Dopi yang jaraknya sekitar lima kilometer dari perkampungan untuk melakukan evakuasi.
Sekitar pukul 14.00 WITA anggota kepolisian setempat dibantu 10 personel brimob dari tim Satgas Tinombala yang bertugas di wilayah itu menuju tempat kejadian menggunakan kendaraan roda empat di pimpin Kapolsek Torue Iptu Asse.
Aparat tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 15.00 WITA dan langsung melakukan persiapan evakuasi, korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Setelah dievakuasi dari gunung, sekitar pukul 17.40 WITA aparat dan rekan korban tiba di perkampungan.
“Jenazah sudah dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Anuntaloko Parigi untuk selanjutnya divisum. Pihak keluarga sedang dalam perjalanan menjemput jenazah,” tutur Zulham.
Menurut dia, dari hasil visum tidak ada luka serius atau tanda-tanda kekerasan ditemukan oleh doker yang menangani jenazah tersebut.
Zulham menambahkan, peristiwa itu tidak ada sangkut pautnya dengan operasi penumpasan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) atau teroris Poso. “Mari kita luruskan bersama-sama informasi ini,” urainya.(oke)