Pemda Poso Tidak Mampu Siapkan Alat Berat, Korban Banjir Bandang Lengkeka Masih Tertimbun Lumpur

0
2166

POSO NP – Penanganan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah terhadap korban hilang bernama Masran Lambagu (50) yang diduga tertimbun lumpur akibat banjir bandang yang datang menyapu perkampungan Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Selasa (3/3) lalu sangat mengecewakan dan tidak profesional. Sudah 2 hari sejak kejadian terjadi namun pemerintah daerah itu tidak mampu mendatangkan satu alat beratpun sebagai langkah awal pencarian korban tersebut.

Tim Pencari korban yang didatangkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso tidak bisa berbuat apa-apa selain tidur dan jalan-jalan sambil sesekali berselfie di lokasi terjadinya bencana.”Untuk mendatangkan alat berat bukan kami tapi dari PU.Kalau tidak ada alat kami tidak bisa berbuat apa-apa,” jelas Kepala BPBD Poso, Arnol Tobondo kepada Nuansa Pos Kamis (5/3).


Ironisnya, tanpa mengumpulkan data dan atau keterangan yang cukup, pencarian korban itu dapat diibaratkan seperti kata pepatah lama dimana “lain yang gatal lain pula yang di garuk”.

Pencarian korban tersebut malah di lakukan seputar sungai Lairiang dimana korban versi sepihak itu diperkirakan hanyut di bawa air.”Sejak kejadian, tidak ada satupun orang yang datang bertanya bagaimana kronologi kejadiannya sementara saya saksi kunci yang menyaksikan bagaimana isteri saya hilang dari pandangan saat terjadinya peristiwa itu,” ungkap suami korban, Budianto Todongi (57).

Sementara, Ketua DPRD Poso, Sesi Mapeda yang datang bersama rombongannya siang tadi hanya datang melihat-lihat situasi dari bibir jalan dalam desa terdampak dan tidak masuk ke zona tempat korban diperkirakan tertimbun lumpur.”Iya, ada tadi Ketua DPRD datang tapi cuma di pinggir jalan,” ujar warga seragam.

Meskipun tanpa bantuan alat berat dari pemerintah pencarian terhadap korban oleh keluarga dan masyarakat dari sejumlah desa di bantu 1 unit peralatan penyembur air (Alkon). Hingga hari ini Kamis (5/3) itu masih terus dilakukan secara swadaya dan sukarela tanpa didampingi satupun tenaga dari pemerintah Daerah Poso.”Tidak masalah, tanpa bantuan Pemda kami tetap akan melakukan pencarian, sebab ini bukan masalah politik, tapi persoalan kemanusiaan,” jelas Odi di sela-sela kesibukannya menggeser batu yang diduga menjadi tempat tertimbunnya korban dengan nada serius (NP05)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here