Videonya Mendadak Viral Wakepsek SMPN 22 Dompu Diproses

0
798

Nurseha (kedua dari kanan) bersama Kepala Sekolahnya, Ajeks saat menerima kedatangan bantuan kursi dari Relawan.

“Nurseha tidak sepantasnya mendapat perlakuan seperti itu sebab kalau bukan karena dia, tidak mungkin publik bisa mengetahui jika di era gencarnya bantuan Dana Bos ternyata masih ada sekolah yang tidak mampu menyediakan fasilitas atau mobilier yang layak bagi siswanya”
Sigi NP – Potret Buram Dunia Pendidikan Kabupaten Sigi tercoreng.
Gara-gara memvideokan suasana belajar siswa yang terpaksa berdiri karena tidak memiliki kursi saat mengikuti ujian.
Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMPN 22 Dompu, Kecamatan Marawola Barat bernama Nurseha SB Kilab pada Jumat, 20/12 pekan lalu dipanggil Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Sigi.
Video yang mendadak viral dan berhasil menarik simpati ribuan pengguna media sosial dan donator yang kemudian menyumbangkan bangku itu, oleh dinasnya dianggap sebagai perbuatan yang meresahkan sehingga kemudian dia dipanggil karena melanggar etika, baik sebagai angggota PGRI maupun sebagai anggota ASN di wilayah tersebut.
Pemanggilan terhadap Nurseha tak urung membuat sejumlah kalangan gerah dan kembali mencemoh tindakan dinasnya tersebut.
Menurut mereka Nurseha tidak sepantasnya mendapat perlakuan seperti itu justru sebaliknya harus di apresiasi sebab kalau bukan karena dia, tidak mungkin publik bisa mengetahui jika di era gencarnya bantuan Dana Bos ternyata masih ada sekolah yang tidak mampu menyediakan fasilitas atau mobilier yang layak bagi siswanya.



“Kenapa harus diintimidasi, yang benar harusnya Nurseha diapresiasi, di berikan penghargaan sebab karena dialah sehingga keboborokan sekolah yang punya Dana Bos ternyata tidak mampu membeli kursi,” ungkap sejumlah kalangan dengan nada geram.
Nurseha sendiri yang ditemui Nuansa Pos mengatakan apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk kebaikan dan kenyamanan siswanya saja.
“Saya sudah mengabdi di sekolah itu sejak 5 tahunan lalu dan saya lihat kondisinya tidak pernah mengalami perubahan. Kasian siswa-siswa saya menderita, saat mengikuti ujian terpaksa harus berdiri makanya saya buatkan videonya,” jelas Nurseha yang ditemui kediamannya Sabtu (21/12) pekan kemarin.
Selain tidak memiliki cukup kursi sekolah tempat mengajar Nurseha itu juga selama 2 tahun belakangan ini tidak mampu menyiapkan buku raport bagi siswanya.


Tentang kekurangan kursi dan raport, Kepala Sekolah SMPN 22 Dompu, Ajeks, S.Pd yang ditemui Media ini membenarkannya.
Menurut Ajeks, kursi-kursi yang ada di sekolah tersebut sedang dalam proses pemesanan.
Namun saat ditanya mengapa tidak sejak dari dulu diadakan pemesanannya Ajeks tidak mampu menjawabnya.
“Kan situasi murid-murid yang sekolah disana itu tidak semua hadir setiap hari jadi kursi-kursi yang pas kosong itu yang dipindahkan, dipakai untuk belajar bagi siswa yang hadir,” jelasnya.


Soal ketiadaan raport yang selama ini terjadi di sekolahnya menurut Ajeks karena di tidak memahami sistem pengadaan raport terbarukan yang dikeluarkan pemerintah saat ini.
”Untuk pengadaan raport saya tidak pahami, soalnya pake sistem yang tidak saya mengerti,” ujarnya berusaha menepis kekurangannya.
Tentang video yang dibuat Nurseha sendiri sampai saat ini masih terus mendapat tanggapan dari ribuan simpatisan.
Sayangnya beberapa saat lalu bantuan kursi yang dikirimkan dan ikut di terima langsung oleh Kepala Sekolah dan Dewan Gurunya itu malah kembali dipulangkan.
Hingga saat ini belum diketahui apa alasan pemulangan fasilitas yang sebenarnya sangat dibutuhkan siswa tersebut.
Kepala Sekolah, Ajeks yang kembali dikonfirmasi terkesan menjawab berputar-putar dan menyembunyikan sesuatu rahasia sekaligus balik menyalahkan tindakan Nurseha yang harusnya ikut diapresiasinya sebagai Pahlawan Kursi bagi sekolahnya tersebut.
“Kan waktu itu saya tidak tau kalau kursi itu adalah bantuan karena saya tidak dikasi tau, dan di atas saya kan masih ada atasan saya. Makanya waktu kursi-kursi itu minta dipulangkan langsung saya iyakan karena memang saya tidak tau,” ujarnya.
Namun saat diberitahukan bahwa ada dokumentasi foto kehadirannya saat menerima bantuan-bantuan kursi yang diserahkan relawan ke sekolahnya Ajeks hanya bisa terbengong dan tidak mampu mengelak lagi (NP05)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here