“Otoritas kesehatan China sendiri percaya virus mematikan itu berasal dari berbagai jenis hewan liar seperti Koala, Ular, Tikus, anak Anjing, serta Serigala yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan.Jenis virus ini diketahui merupakan varian baru penyebab sejenis SARS”
Kalong / Kelelewar dan Babi Hutan. Dua jenis satwa liar yang diperjualbelikan di Pasar Tradisional Tentena. Demi keselamatan banyak orang, perlu pengawasan dan sosialisasi kesehatan.
PALU NP – Sedikitnya sudah 25 orang di kota Wuhan meninggal akibat terinfeksi virus korona.Sejumlah kota di China pasca mewabahnya virus itu saat ini sudah terisolasi. Wuhan yang memiliki populasi 11 juta penduduk telah menangguhkan banyak layanan transportasi.
“Isolasi 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat,” ujar Perwakilan WHO di Beijing, Gauden Galea.
Otoritas kesehatan China sendiri percaya virus mematikan itu berasal dari berbagai jenis hewan liar seperti Koala, Ular, Tikus, anak Anjing, serta Serigala yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan.
Jenis virus ini diketahui merupakan varian baru sejenis Severe Acute Rerspiratory Syndrome (SARS).
Mengantisipasi akan masuknya virus korona, Dinas Kesehatan Kota Tomohon saat sudah melakukan sosialisasi dan himbauan ke puskesmas-puskesmas dan rumah sakit.
Himbauan itu menyebutkan pedagang dan pembeli di Pasar Tomohon harus menjaga kebersihan serta ikut mengawasi turis China yang masuk ke wilayah tersebut.
Dari sejumlah informasi yang di himpun Nuansa Pos virus itu juga telah mewabah hingga ke Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan.
Otoritas kesehatan China sendiri percaya virus mematikan itu berasal dari berbagai jenis hewan liar seperti Koala, Ular, Tikus, anak Anjing, serta Serigala yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan.
Beragam kuliner ekstrem yang di jual bebas di Pasar Tradisional Tomohon (Ft Okenews.com)
Di Indonesia sendiri terdapat 2 Pasar tradisional yang juga menjual hewan liar semacam itu yakni di Tomohon Sulawesi Utara dan di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pintu masuk Kota Tentena
Kedua pasar terbuka itu menjual berbagai jenis daging hewan seperti anjing, kucing, babi, kelelawar, babi hutan, tikus hutan ekor putih, ular piton, kus-kus, bahkan daging hewan yang terancam punah pun ada di sini, seperti Yaki atau Monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra).
Dinas Kesehatan Kota Tomohon sendiri kabarnya sudah mulai melakukan sosialisasi dan himbauan ke puskesmas-puskesmas dan rumah sakit agar pedagang dan pembeli di Pasar Tomohon menjaga kebersihan serta ikut mengawasi turis China yang datang ke wilayah tersebut.
Mereka juga di himbau agar segera memeriksakan jika ada orang yang di curigai terinveksi virus tersebut.
“Jadi kalau ada yang sakit secepatnya disampaikan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tomohon dr. Maria Sugiarto seperti yang di kutip dari Okenews.com, Jumat (24/1) pekan kemarin.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr. Reni Lamadjido yang berusaha dimintai tanggapan dan tindakan apa yang hendak diambil terhadap korban yang diperkirakan terjangkit virus tersebut belum memberikan tanggapannya. Pesan singkat yang dikirim Nuansa Pos lewat aplikasi WhatsAapnya pada Minggu (26/1) belum di balasnya (NP05)