Banjir Bandang di Zona Merah Sigi Biromaru Disertai Gemuruh dan Runtuhan Batu Gunung

0
675

“Warga Poi akhirnya bersedia dievakuasi dan dipindahkan ke lokasi yang disediakan pemerintah”


Sigi NP – Banjir bandang  terbesar kedua, pasca gempa 28 September 2018 yang disertai erupsi batu dari pegunungan belakang  pemukiman warga Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang terjadi sekitar pukul 06.00 Wita pada Minggu (8/12) menyebabkan 13 rumah penduduk yang ada di kaki gunung sungai Tinombu itu terendam lumpur dan tidak bisa ditempati lagi.

Walaupun tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu namun banjir yang sebelumnya diawali hujan deras sejak pukul 1 dini hari hingga pukul 6 pagi yang disertai suara gemuruh akibat erupsi batu gunung itu secara tidak langsung telah menyadarkan masyarakat Poi untuk segera meninggalkan tempat kediamannya dan pindah ke lokasi yang sebelumnya telah di relokasikan oleh pemerintah.

“Kalau melihat kondisinya tidak mungkin bisa bertahan ditempat ini, kalau bisa secepatnya dievakuasi, dipindahkan  ke lokasi yang lebih aman lagi,” pinta Aswan Kepala Dusun III yang ikut diaminkan Ketua RTnya, Yahya kepada Nuansa Pos yang mewawancarainya Minggu 8/12) sore tadi.

Camat Dolo Selatan, Jalil (ketiga dari kiri) dan Kepala Logistik BPBD Sigi, Abdulah (kostum orange) saat peninjauan di lokasi bencana. 

Menyikapi permintaan warga, Camat Dolo Selatan, Jalil yang saat ditemui sedang melakukan pemantauan di lokasi kejadian mengatakan, jauh hari sebelumnya pemerintah sebenarnya sudah pernah menyiapkan tempat bahkan kata Jalil sudah sempat ditinggali oleh warga perkampungan tersebut.Namun karena merasa kondisi sudah aman sehingga mereka tambah Jalil kemudian memilih pulang ke tempat mereka yang saat ini  kembali disapu banjir bandang tersebut.

Namun demikian, pihaknya menurut Jalil tetap akan bertanggungjawab dan bersedia mengakomodir permintaan warga tersebut.

“Sebelumnya mereka sudah pernah kami pindahkan tapi kembali lagi. Sekarang melihat situasinya yang sudah membahayakan  mau tidak mau mereka  harus kami pindahkan dan ini adalah perintah Bupati yang juga sudah kami koordinasikan bersama Kapolres, Kapolsek, Danramil, BPBD dan PU pada pertemuan yang dilaksanakan tadi,” tukasnya.

Terkait status wilayah dan cara mengantisipasi kerawanan bencana susulan, Kepala Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Abdulah yang juga kebetulan sedang berada di lokasi kejadian mengatakan. Lokasi yang saat ini terkena banjir bandang tersebut merupakan daerah rawan yang masuk dalam zona merah sehingga masyarakatnya patut dipindahkan sebelum datangnya susulan hujan yang dapat menimbulkan korban jiwa.

Oleh karena itu langkah awal yang sedang diambilnya adalah menyiapkan tenda-tenda darurat dan mendirikan Posko untuk penyediaan logistik yang dibutuhkan warga terutama bagi ke 13 rumah yang terdampak langsung dan tidak bisa ditinggali lagi.

“Kalau wilayah ini statusnya masuk dalam zona merah makanya mereka harus segera dipindahkan,  untuk itu sore ini juga, tenda-tendanya sudah akan kami dirikan sementara logistiknya juga sedang  dalam perjalanan,” pungkasnya  (NP05)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here