JAKARTA —Tokoh muda Poso Rizal Calvary Marimbo menilai, Bupati Darmin Agustinus Sigilipu gagal mengatasi gangguan keamanan di Poso.
Hal itu diutarakannya menyusul adanya insiden serangan terduga teroris belum lama ini.
“Masyarakat menilai Bupati gagal menyelesaikan masalah gangguan keamanan ini. Bupatinya dari sipil atau aparat, ya sama saja,” ujar Rizal dalam keterangannya.
Rizal mengatakan, masyarakat Poso dulunya memilih Darmin sebab dia berasal dari aparat. Sehingga, Darmin dianggap mampu menyelesaikan masalah gangguan keamanan secara permanen.
Faktanya, dengan insiden serangan lalu, ternyata gangguan keamanan masih menjadi ancaman serius. “Bahkan, di era Darmin, terduga terorisnya terang-terangan melakukan serangan ke tengah kota. Bukan lagi disekitar Poso Pesisir sana. Ini di tengah kota,” tukasnya.
Tak hanya beroperasi di pegunungan, para terorispun sudah berani masuk kota dan mengincar nyawa Polisi.
Melihat kondisi ini, kata Rizal,, Darmin tak bisa lagi “menjual” isu keamanan Poso, sebagai jurus pamungkasnya pada Pilkada di Poso nanti. Faktanya, di ujung kepemimpinannya, dia tidak bisa membuat warga Poso merasa lebih aman.
“Kejadian kemarin jelas-jelas didepan hidung Bupati. Terorisnya seperti baku gara. Wibawa pemimpin jatuh. Sementara ekonomi masyarakat di Poso sangat memprihatinkan, peninggalan budaya Jembatan Pamona juga ikut dibongkar seenaknya,” ucap Rizal prihatin.
Situasi pasca penyerangan 2 teroris di Poso pekan lalu.
Tak sampai distu saja, Rizal juga menilai soal keamanan di Poso tidak bisa hanya diselesaikan ditingkat daerah.Oleh karena itu tambah Rizal Bupati sebaiknya menggunakan semua pendekatan yang ada. Caranya bisa datang ke pusat dan bersinergi dengan pusat guna mencari solusinya, bagaimana mengatasi radikalisme di Poso.
“Bupati tidak mampu melakukan lobi-lobi ke pusat. Cuma habis waktu untuk upacara-upacara, seremonial-seremonial yang tidak penting,” tegasnya.
Beberapa waktu lalu, Polisi menembak mati dua terduga teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sebelumnya, kedua terduga teroris itu lebih dulu menembak seorang polisi, yakni Briptu Ilham Suhayar (*****)