“Menggali Bangkai yang Sudah Terkubur”
Palu NP – Gugatan Bupati Poso, Darmin Sigilipu terhadap Nuansa Pos yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya, baik secara pribadi maupun dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik ditanggapi balik mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) Nuansa Pos, Irfan Pontoh.
Walaupun menganggap gugatan itu sebagai sebuah tindakan yang berlebihan namun Irfan tetap bersedia menghadapi gugatan itu dan hadir pada sidang perdana yang akan di gelar di Pengadilan Negeri I Palu pada Selasa 5 Desember 2019 minggu yang akan datang.
“Kenapa harus takut, semua sudah selesai disidangkan di Dewan Pers, keputusannya juga telah kami penuhi dan sudah ada kesepakatan damai yang kami lakukan,” ungkap Irfan yang dihubungi Nuansa Pos, Jumat (29/11) kemarin.
Demi menghormati keputusan Dewan Pers, Irfan sendiri sudah mengundurkan diri dari Nuansa Pos.
“Untuk menghormati keputusan Dewan Pers saya sendiri sudah langsung mengundurkan diri dan tidak lagi di Nuansa Pos,” ujarnya.
Sejumlah kalangan menilai, gugatan Bupati Darmin Sigilipu terhadap Nuansa Pos itu ibaratnya sama dengan menggali bangkai yang sudah terkubur.Salah satunya dari salah satu Tokoh Muda Kabupaten Poso yang merasa prihatin dengan kondisi yang sedang terjadi di tanah kelahirannya tersebut.
“Gugatan kepada Nuansa Pos ini sama halnya dengan menggali bangkai yang sudah terkubur. Kasus yang sudah diam dan tidak lagi di sebut-sebut akhirnya kembali mencuat ke permukaan,” tanggap salah satu Tokoh Muda Kabupaten Poso yang sengaja tidak disebut namanya kepada Nuansa Pos lewat telepon genggamnya kemarin.
Pokok gugatan Bupati Poso yang diajukan ke PN I A Palu itu sendiri karena Darmin merasa telah dirugikan nama baiknya lewat sejumlah pemberitaan berjudul “Bupati Poso Didera Isu Perselingkuhan” (15 Mei 2019), “Memalukan …!!! Fakta Baru Dugaan Perselingkuhan Bupati Poso” (16/Mei 2019), “Dugaan Perselingkuhan Bupati Poso” (17 Mei 2019), “Terkait Dugaan Perselingkuhan Bupati Poso Komnas HAM : Itu Sangat Tidak Patut” (18/Mei 2019), Dugaan Selingkuh Bupati Poso, Dalam Bayangan Kisah 4 Bupati Yang Digoyang Skandal Asmara” yang diulis dan terbitkan oleh Irfan Pontoh saat dia masih menjabat sebagai Pemred sekaligus Penanggungjawab penuh pemberitaan di Nuansa Pos Palu (NP05)