Gambar bersama usai giat Media Gathering
POSO NP – Rutan Kelas IIB Poso menggelar Media Gathering dengan menghadirkan semua awak berbagai media koran, online dan elektronik yang selama menjalankan tugas jurnalisnya dalam wilayah Kabupaten Poso, bertempat di ruang pertemuan Kator Rutan Kelas IIB Poso, Kamis (27/02).
Dalam giat tersebut merupakan bagian dari teleconference secara online dengan pihak Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, yang dilaksanakan secara national oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), dengan mengusung tema sentral “Kolaborasi Dukung Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020”.
Resolusi yang diharapkan di tahun 2020 ini ada 15 enter point penting satu diantaranya adalah 658 Satker diusulkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK), 22 Satker diusulkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan 1 Satker mempertahankan WBK, sebagai mana yang dipaparkan oleh Dirjen Pemasyarakatan DR. Sri Puguh Budi Utami sebagai narasumber pembuka The Jakarta Statement.
Menyusul akademisi dan praktisi bisnis Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dalam materinya juga menitik beratkan arah resolusi pemasyarakatan ke depan agar kapasitas rumah tahanan yang tidak lagi mampu menampung warga binaannya atau over kapasitas, mendapat perhatian serius. Hal ini berdasarkan data yang ada 3 tahun terakhir.
Yang tak kalah penting ujar guru besar bidang ilmu manajemen di fakultas ekonomi Universitas Indonesian ini, yang harus diperhatikan oleh Ditjen PAS melalui setiap lembaga pemasyarakat yang dimilikinya agar memberikan kesempatan bagi warga binaannya untuk mengembangkan minat bakat yang dimilikinya, agar kelak dapat menjadi bekal hidupnya pada saat mereka dikembalikan ke tengah masyarakat.
Selaras dengan giat tersebut, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Poso Tomi Elyus Amd. IP. S.Sos. SH. M.Si. mengatakan bahwa ada empat enter point penting yang saat ini tengah dilaksanakan, yakni terciptanya WBK, Tranparansi Management Pengelolaan Keuangan Serta Perbaikan dan Penyediaan Sarana Pelayanan Publik.
“Sebagai langkah awal tentunya dimulai dari sisi tingkat kinerja maupun sinergisitas semua petugas yang ada di Rutan ini. Menyusul perbaikan sarana kebutuhan warga binaan dan layanan publik saat mereka datang berkunjung ketempat ini. Seperti layanan satu pintu, penyediaan fasilitas bermain anak balita dan disabilitas,”tutur Tomi yang juga mantan Kepala Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Bogor.
Olehnya dirinya meminta kritikan yang sifatnya konstruktif dari rekan – rekan media terkait kinerja maupun layanan dalam Rutan Poso. Untuk itu, dirinya memberikan akses kepada para jurnalis Poso yang hendak meliput di lingkungan kerjanya.
“Silakan teman – teman beri kritikan soal kinerja maupun layanan publik, tapi imbalannya. Tapi tolong juga kami diberikan bonus berita atas keberhasilan yang kami capai,”pungkasnya (NP06).