Sadis !!! Digigit Hingga Dada dan Punggungnya Bolong-Bolong Baru Diperkosa, Warga Kalora Poso Nyaris Tewas

4
18086


POSO NP – Kasus pemerkosaan dengan kekerasan kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah.

Jika sebelumnya menimpa bocah kelas V SD di Lengkeka, Kecamatan Lore Barat maka kali ini terjadi pada Julmin Mosori 18 tahun warga Dusun Rantelemba, Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.


Dari berbagai sumber yang berhasil di himpun Nuansa Pos Jumat (21/2) menyebutkan, pelaku pemerkosa bernama Nursan 18 tahun berasal dari kampung yang sama dengan kampung korban dan masih tercatat sebagai siswa Kelas 3 di SMA Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Perlakuan bejad dan sadis pelaku terhadap korban itu sendiri bermula pada Selasa (18/2) sekitar pukul 8 malam saat korban minta di antar berkunjung ke rumah rekannya di Desa Tambarana yang jaraknya hanya berkisar 15 menit dari kediaman korban.
Pelaku yang dimintai tolong ternyata tidak keberatan dan dengan menggunakan sepeda motornya langsung mengantar korban ke Tambarana.

Setelah lama berbincang-bincang dengan rekannya korbanpun akhirnya pamit dan kembali minta di antar pulang ke rumahnya. Namun setibanya di kampung, pelaku yang mungkin sudah di hantui niat jahat di otaknya tidak bersedia menghentingkan sepeda motornya malah semakin melajukannya menuju sebuah areal pekuburan umum yang ada di kampung sebelah bernama Desa Kawende.

Sampai disini pelaku setelah menghentikan sepeda motornya langsung mendorong korban hingga terjatuh dan berusaha menindihnya.
Namun karena korban melawan sehingga pelaku yang sudah di rasuk setan itu kemudian memukul kepala korban dan menggigit bagian dada dan punggung korban serta memukul dan berusaha menusuk mata korban menggunakan jarinya.

Mendapat penekanan pelaku seperti itu membuat korban akhirnya tidak berdaya dan hanya bisa pasrah saat pelaku memasukan alat kelaminnya ke dalam ‘onderdil’ korban .

Waktu pemerkosaan terjadi diperkirakan sudah memasuki pukul 2 dini hari, Rabu 19 Februari 2020.

Setelah berhasil memperkosa, pelakupun kemudian mengantar korban ke salah satu keluarganya di Kawende disertai ancaman akan membunuh korban jika melaporkan kejadian yang sudah dilakukannya tersebut.

“Setelah memperkosa korban kemudian di antar ke Kawende ke salah satu keluarganya dengan ancaman akan membunuh korban jika melaporkan perihal kejadian tersebut,” ungkap sumber kepada media ini.

Namun ancaman pelaku itu tidak berhasil, oleh keluarga dan orang tuanya, korban yang sudah lemas langsung diantar ke Puskesmas setempat untuk di rawat dan diambil visumnya.

“Korban mengalami luka robek 8 jahitan di bagian kepala dengan 6 bekas gigitan di bagian dada, puting dan punggung.Korban juga mengalami bengkak di bagian mata akibat dipukul dan tusukan jari pelaku,” ungkap sumber yang sengaja di rahasiakan namanya.

Korban sendiri saat ini masih menjalani perawatannya di Puskesmas Tambarana.

Sementara Kapolsek Poso Pesisir Utara, Suradi dalam keterangan yang dikirim via WA kepada media ini membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya kasus ini sudah dilaporkan ke Kasubahumas namun demikian pihaknya kata Suradi belum bisa menyampaikannya secara detail mengingat korban masih dalam perawatan.
“Selaku Kapolsek belum bisa sampaikan karena Korban masih dalam perawatan,
kalau pelakunya sudah kami amankan dan sementara didalami perkaranya oleh anggota Unit Reskrim” jelasnya(NP05)

4 KOMENTAR

  1. Maaf saya hanya memberi saran kalau bisa nama korban itu menggunakan inisial saja misalnya JM jangan menggunakan nama lengkap karena itu sudah diatur dalam kode etik wartawan Indonesia. Dan juga lokasinya cukup disebutkan berada di kecamatan Poso Pesisir Utara tidak beserta nama desanya. Mohon maaf jika saya salah terima kasih

    • Terima kasih atas masukannya. Pertimbangan redaksi mencantumkan nama karena sumber keluarga korban tidak berkeberatan namanya di beritakan. Ataas ketidaknyamanan ini mohon permaklumannya……

    • Redaksi berhak menulis nama secara lengkap bukan untuk kebanggaan wartawan-wartawan yang menghimpun datanya. Penulis sendiri tidak perlu kebanggaan karena nama penulis menggunakan nama sekolah dan tidak dikenal secara luas di publik……. Makasih atas masukannya….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here